PAMEKASAN, koranmadura.com-Rendahnya serapan pupuk bersubsidi tahun 2016 ini, bisa menyebabkan kuota pupuk tahun 2017 mendatang dikurangi. Akhir-akhir ini banyak petani enggan menebur jatah pupuknya karena hujan yang turun secara tidak teratur.
Kuota pupuk bersubsidi tahun 2016 sebanyak 49.888 ton. Dengan rincian, pupuk jenis Urea 26.384 ton, SP36 6.192 ton, ZA 7.965 ton, Phonska 4.473 ton, dan pupuk Organik 4.866 ton.
Assistant account executive (AAE) PT. Pupuk Kaltim, Wilayah Madura, Syariful Iman Dion mengatakan, hingga saat ini jatah pupuk tersebut masih banyak yang belum terserap. Sebagai contoh, hingga Agustus lalu, pupuk jenis urea yang jatahnya mencapai 26.385 ton masih terserap sekitar 35 persen atau 9.100 ton. Ia memperkirakan, hingga akhir tahun pun jatah tersebut tidak akan terserap semua.
Oleh karenanya ia meminta Pemerintah Kabupaten Pamekasan agar segera memberikan penjelasan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), selakau penentu kuota pupuk se Jatim. Menurutnya, hal itu penting dilakuka nagar kuota pupuk tahun depan tidak dikurangi. “ Jika hal itu tidak lakukan, kuota pupuk tahun 2017 berpotensi dikurangi. Karena biasanya, daya serap tahun ini dianggap menjadi nilai kebutuhan pupuk tahun 2017”, jelasnya.
dihubungi terpisah, Moh Sadik, Kasubag Pertanian Ketahanan Pangan Peternakan dan Perkebunan SDA Pemkab Pamekasan mengaku tidak terlalu khawatir. Bahkan ia yang memprediksi kuota pupuk tahun 2017 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2016 ini. Sebab menurutnya, jatah pupuk yang diberikan provinsi mengacu pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Kami perkirakan kebutuhan pupuk tahun depan tidak akan berbeda seperti tahun ini. Makanya, perkiraan kami kuota masih mirip. Kalau pun ada perubahan angkanya tidak akan signifikan,” kata Sadik. (ALI SYAHRONI/BETH)
