PAMEKASAN, koranmdura.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, mengaku hampir setiap minggu menerima laporan dari pengrajin batik. Keluhan yang disampaikan berkenaan pemasaran batik yang cukup sulit.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Syamsuri, mengatakan rata-rata pengrajin batik mulai kebingungan memasarkan hasil produksinya. Bahkan saat ini banyak yang tak laku.
“Keluhannya sulit di pemasaran” kata Syamsuri, Senin 28 November 2016
Kepada Syamsuri, pengrajin batik mengaku tidak pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Baik berupa bantuan dan lain-lain.
Oleh karena itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut berjanji akan menyempaikan keluhan para pengrajin kepada Pemkab.
“Insya Allah dalam waktu dekat, kami akan sampaikan, saat ini kami masih sibuk dengan kegiatan internal. Nanti pasti kami sampaikan,” terangnya. (RIDWAN/RAH)
