• Koran Madura Channel
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Hingga April 2025, Disnaker Sebut Ada 734 Lowongan Kerja Tersedia di Sumenep

    Hingga April 2025, Disnaker Sebut Ada 734 Lowongan Kerja Tersedia di Sumenep

    Bupati Sumenep Tegaskan Komitmen Kembangkan Musik Tongtong

    Bupati Sumenep Tegaskan Komitmen Kembangkan Musik Tongtong

    Angin Kencang Terjang Jrengik Sampang, Satu Rumah Rusak Parah

    Angin Kencang Terjang Jrengik Sampang, Satu Rumah Rusak Parah

    Bupati Pamekasan Resmi Lepas 1.049 JCH, Ini Pesan untuk Para Jemaah

    Bupati Pamekasan Resmi Lepas 1.049 JCH, Ini Pesan untuk Para Jemaah

    Ini Respons Ketua PPKS Sahabat Trunojoyo Soal Tuntutan Terdakwa Pembunuhan Een Jumiyanti

    Ini Respons Ketua PPKS Sahabat Trunojoyo Soal Tuntutan Terdakwa Pembunuhan Een Jumiyanti

    Dukung Percepatan Swasembada, Bupati Sumenep Pimpin Tanam Padi di Lahan 60 Hektare

    Dukung Percepatan Swasembada, Bupati Sumenep Pimpin Tanam Padi di Lahan 60 Hektare

    Disdikbud Pamekasan Larang Sekolah Gelar Wisuda Kelulusan

    Disdikbud Pamekasan Larang Sekolah Gelar Wisuda Kelulusan

    Bayi Dalam Kardus Ditemukan di Sampang

    Bayi Dalam Kardus Ditemukan di Sampang

    Lepas Ratusan JCH Berangkat ke Tanah Suci, Wabup Sumenep: Jaga Kesehatan

    Lepas Ratusan JCH Berangkat ke Tanah Suci, Wabup Sumenep: Jaga Kesehatan

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
Satu Hati untuk Bangsa
  • News
    • Internasional
    • Nasional
    • Jawa Timur
  • Madura
    • All
    • Bangkalan
    • Pamekasan
    • Sampang
    • Sumenep
    Hingga April 2025, Disnaker Sebut Ada 734 Lowongan Kerja Tersedia di Sumenep

    Hingga April 2025, Disnaker Sebut Ada 734 Lowongan Kerja Tersedia di Sumenep

    Bupati Sumenep Tegaskan Komitmen Kembangkan Musik Tongtong

    Bupati Sumenep Tegaskan Komitmen Kembangkan Musik Tongtong

    Angin Kencang Terjang Jrengik Sampang, Satu Rumah Rusak Parah

    Angin Kencang Terjang Jrengik Sampang, Satu Rumah Rusak Parah

    Bupati Pamekasan Resmi Lepas 1.049 JCH, Ini Pesan untuk Para Jemaah

    Bupati Pamekasan Resmi Lepas 1.049 JCH, Ini Pesan untuk Para Jemaah

    Ini Respons Ketua PPKS Sahabat Trunojoyo Soal Tuntutan Terdakwa Pembunuhan Een Jumiyanti

    Ini Respons Ketua PPKS Sahabat Trunojoyo Soal Tuntutan Terdakwa Pembunuhan Een Jumiyanti

    Dukung Percepatan Swasembada, Bupati Sumenep Pimpin Tanam Padi di Lahan 60 Hektare

    Dukung Percepatan Swasembada, Bupati Sumenep Pimpin Tanam Padi di Lahan 60 Hektare

    Disdikbud Pamekasan Larang Sekolah Gelar Wisuda Kelulusan

    Disdikbud Pamekasan Larang Sekolah Gelar Wisuda Kelulusan

    Bayi Dalam Kardus Ditemukan di Sampang

    Bayi Dalam Kardus Ditemukan di Sampang

    Lepas Ratusan JCH Berangkat ke Tanah Suci, Wabup Sumenep: Jaga Kesehatan

    Lepas Ratusan JCH Berangkat ke Tanah Suci, Wabup Sumenep: Jaga Kesehatan

    • Bangkalan
    • Sampang
    • Pamekasan
    • Sumenep
  • Politik
    • Pilpres
    • Pileg
    • Pilkada
    • Pilkades
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
No Result
View All Result
Satu Hati untuk Bangsa
No Result
View All Result
  • News
  • Madura
  • Politik
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Pamanggi
  • Advertorial
  • Ekonomi
  • Wisata
Home Opini

Nasionalisme Bahasa Nabi

Koran Madura by Koran Madura
05/11/2016
in Opini
Nasionalisme Bahasa Nabi

Syarif Hidayat Santoso

Share on FacebookShare on Twitter

Alkisah, suatu hari beberapa sahabat mempersoalkan kearaban sahabat lain. Sahabat yang dipersoalkan kearabannya tersebut adalah Salman Al Farisi yang Persia, Suhaib Al Rumi yang Romawi dan Bilal Bin Rabbah yang Afrika. Lalu, apa jawab Nabi? Nabi bersabda “Kearaban yang melekat dalam diri kalian bukan disebabkan ayah dan bukan pula ibu, tapi karena bahasa sehingga siapapun yang berbahasa Arab, maka dia adalah orang Arab”.

Jawaban nabi menunjukkan kebijaksanaan Islam yang luar biasa. Seseorang disebut Arab hanya karena berbahasa Arab. Disadari atau tidak, jawaban nabi inilah yang menjadikan 22 negara berbahasa Arab menjadi anggota Liga Arab. Dulu, tak ada orang bisa berbahasa Arab di Mesir. Silahkan anda buka kitab-kitab tafsir. Salah satunya tafsir Al Munir Karangan Imam Nawawi Al Bantani. Pada Surat Yusuf dijelaskan bagaimana Nabi Yusuf ketika dipanggil raja Mesir, kemudian Nabi Yusuf mengucapkan salam dengan menggunakan Bahasa Arab dan berdoa untuk raja dengan bahasa Ibrani. Raja Mesir yang menguasai tujuh puluh bahasa ternyata tak mengerti kedua bahasa tersebut. Ini bukti bahwa Mesir tak berbahasa Arab di masa itu.

Kini, negara-negara anggota Liga Arab sepenuhnya disebut Arab. Tak perduli penghuninya beragam sejak Koptik sampai Berber. Maka hari ini kita akan melihat heterogenitas kearaban yang mengikat bangsa Negro di Sudan, Somalia dan Jibouti. Bangsa Berber di Tunisia, Aljazair dan Maroko. Bangsa Kurdi, Armenia dan Persia di Irak, juga campuran ras Eropa dan Semit di Asia kecil.

Timur Tengah Arab adalah campuran berbagai etnis. Arab, Persia, Berber, Negro, Armenia, Azeri, Kurdi, bahkan ras keturunan Eropa di Lebanon. Semuanya bisa disebut bangsa Arab hanya karena berbahasa Arab dan tinggal di wilayah Arab. Inilah nasionalisme ala Nabi Muhammad. Maka, jangan heran kalau ada istilah Kristen Arab untuk Kristen Maronite dan Ortodoks di Lebanon dan Syria. Mereka semua disebut Arab meski bukan penganut agama Islam.

BacaJuga :

Restrukturisasi Sritex

Runtuhnya Pengaruh Jokowi

Kekejaman Kaisar Nero

DPR Tak Dapat Menolak Putusan MK

Asal tahu saja, tradisi khas Arab sudah ada sejak zaman Ibrahim. Penjelasannya ada dalam Quran. Dengan gamblang Quran menyebut bahwa Sarah, istri Nabi Ibrahim yang menurunkan bangsa Israil melakukan tradisi tepuk muka begitu mendengar dia akan memiliki putra, yaitu Ishak kemudian disusul Yakub sebagai cucu. Quran berkata “kemudian istrinya (Sarah) datang dengan memekik lalu menepuk mukanya sendiri (Fashakkat wajhaha) seraya berkata, aku adalah seorang perempuan tua yang mandul” (Surat Adz Dzaariyaat:29). Tradisi tepuk muka (Shakka) yang dilakukan Sarah yang merupakan leluhur bangsa Israel, juga dilakukan bangsa Arab Jahiliyah.

Nasionalisme bahasa Arab menyatukan citarasa generasi Nabi Nuh. Nabi bukan saja mengikat mereka yang bersendikan semitisme dalam ras orang-orang Timur Tengah. Nabi bahkan mengikat Yafatisme dan Hamisme yang melekat di Afrika dan Eropa. Nabi Nuh yang memiliki tiga putra, Sam, Ham dan Yafit yang kemudian menurunkan bangsa-bangsa besar di tiga benua diikat oleh warna kearaban. Uniknya, kearaban yang dibentuk Rasulullah bukan saja mengacu kepada Arab Aribah (pure Arabs), tapi juga kearaban Musta’ribah (Arabized Arabs). Bahasa Arab pertama kali gunakan oleh etnis Qathan Arab Aribah, meski jauh sebelum itu ada bangsa Ad yang juga terkategorikan Arab. Tapi ketika Rasulullah membangun kearaban yang dinamis, beliau menggunakan konsep Arab Musta’ribah. Arabisasi namun berdasar spirit ajaran Islam yang universal sehingga tak mencipta Chauvinisme.

Nabi tak berangkat dari perspektif kosong. Zaman kuno, pengaruh Arab bukan saja memancar di Timur Tengah tapi meluas sampai Afrika. Somalia dan Jibouti, dua negara Arab-Afrika adalah jejak kolonialisme kerajaan Saba’ era Karibail Watar, pasca Bilqis. Di Etiopiapun, orang-orang Arab kerajaan Saba’ membangun etnisitas. Zanzibar di Tanzania adalah juga bukti pengaruh Arab kuno kerajaan Saba’. Pengaruh Arab kuat sejak sebelum Rasul di Afrika Timur. Rasul hanya mempertautkan kembali kearaban itu dengan nilai humanisme Islam.

Spirit mempersatukan bangsa atas dasar bahasa seharusnya menjadi inspirasi kita hari ini. Kita telah bersepakat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Maka, orang Tionghoa, Arab, India Koja, Pakistan, Melayu adalah bangsa Indonesia. Penganut Kristen, Konghucu, Budha, Hindu dan Muslim adalah juga bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia telah mempersatukan kita tanpa kecuali. Nasionalisme bahasa Nabi merupakan inspirasi penting demokrasi kita hari ini. Membuka dialog adalah jalan lebar menuju bangsa beradab. Lihatlah di dalam Quran, bagaimana Bilqis yang hadir dalam kekuasaan monarki absolut masih membuka dialog dengan para menteri-menterinya. Bahkan Bilqis dalam An Naml ayat 29 berkata sopan dengan menyebut surat Nabi Sulaiman sebagai surat yang mulia (Kitabun Karim).

Sebagai penutup, ada baiknya doa Nabi Muhammad yang mulia ini kita renungkan. Suatu waktu nabi berdoa sebagaimana dicantumkan dalam hadits Bukhari. “Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah sebagaimana cinta kami kepada Mekkah, atau melebihi cinta kami pada Mekkah”. Hadits ini hendaknya menjadi inspirasi, ukuran loyalitas seseorang pada tanah airnya sejauhmana cintanya dipersembahkan pada tanah airnya tersebut. Cinta tanah air harus menjadi klarifikasi bagi setiap penghuni Indonesia. Spirit cinta tanah airnya yang harus menjadi pembeda apakah dia seorang Indonesia sejati atau bukan. Ras, agama dan suku tak boleh menjadi standar Nasionalisme. Doa nabi diatas juga sejenis isyarat agar kita mau menjadi masyarakat nasionalis yang betul-betul cinta tanah air.

Penulis adalah Alumni Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember dan santri kalong sejumlah pesantren.

Alamat: Jalan Ra’as nomor 4 Sumenep.

Syarif Hidayat Santoso
Syarif Hidayat Santoso
Next Post
Pembangunan Terminal Barang Butuh Anggaran Rp 15 Miliar Lagi

Pembangunan Terminal Barang Butuh Anggaran Rp 15 Miliar Lagi

Leave Comment

Trending

  • Persoalkan Kinerja Bupati Bangkalan, Himaba Demo Depan Pemkab

    Persoalkan Kinerja Bupati Bangkalan, Himaba Demo Depan Pemkab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Kabar Razia Motor STNK Mati 2 Tahun, Begini Penjelasan Polres Pamekasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Angka Harapan – Rata-rata Lama Sekolah di Sumenep Terus Naik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Himaba Demo di Kantor Bupati Bangkalan, Ini Tiga Tuntutannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tertibkan Pajak Kendaraan, Operasi Gabungan di Sumenep Amankan 3 Kendaraan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Laporan Khusus

  • All
  • Lapsus

Hingga April 2025, Disnaker Sebut Ada 734 Lowongan Kerja Tersedia di Sumenep

Bupati Sumenep Tegaskan Komitmen Kembangkan Musik Tongtong

Angin Kencang Terjang Jrengik Sampang, Satu Rumah Rusak Parah

Bupati Pamekasan Resmi Lepas 1.049 JCH, Ini Pesan untuk Para Jemaah

Ini Respons Ketua PPKS Sahabat Trunojoyo Soal Tuntutan Terdakwa Pembunuhan Een Jumiyanti

Dukung Percepatan Swasembada, Bupati Sumenep Pimpin Tanam Padi di Lahan 60 Hektare

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Sitemap

© 2024 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi

No Result
View All Result
  • Koran Madura Channel
  • Relung Hati
  • Oh Ternyata
  • Neter Kolenang
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Lapsus
  • Opini

© 2024 Koran Madura - Hak Cipta Dilindungi