SUMENEP, koranmadura.com- Bertepatan dengan peringatan hari anti korupsi sedunia, Kantor Kejaksaan (Kejari) Sumenep, Jawa Timur, digoyang dua demo, Jum’at, 9 Desember 2016.
Pantauan koranmadura.com, sekitar pukul 9.30 WIB sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sumenep, berorasi dan menuntut agar penanganan sejumlah kasus tindak pidana korupsi dituntaskan.
Mereka mendatangi kantor Kejari dengan cara berjalan kaki dari arah timur. Ditengah perjalanan, mereka berorasi sambil membawa poster yang bertuliskan ‘Masyarakat Sumenep Tegas Menolak Budaya Korupsi’, dan ‘Korupsi Menyengsarakan Rakyat’.

Setelah ditemuai pihak kejaksaan, mereka langsung membubarkan diri secara tertib. Setelah itu, sejumlah pemuda yang tergabung dalam GeBRak Sumenep, menggantikan posisi mahasiswa dan seketika itu mereka berorasi.
Setelah berorasi, puluhan pemuda menyerahkan sapu lidi kepada Kajari Bambang Sutrisna, yang menandakan sebagai bentuk dukungan untuk memberantas korupsi ke depan. Karena korupsi dinilai telah menjadi momok bagi kaderisasi bangsa.
Sementara tuntutan demonstran terkait penanganan kasus korupsi di tujuh kecamatan kepulauan tahun 2008. Kasus tersebut hingga saat ini belum ada kejelasan. Sehingga menimbulkan rasa kecemburuan sosial di tengah masyarakat.
“Kasus itu sudah lama, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan. Apa yang dilakukan Kejari saat ini,” teriak Korlap Aksi IMM Uam Mz, saat berorasi.
Sementara itu, Kepala Kajaksaan Negeri (Kekari) Sumenep, Bambang Sutrisna mengatakan, penanganan kasus tersebut tetap berlanjut. “Masih dalam proses, kami diam bukan tidak bekerja. Kami tetap bekerja sesuai peraturan,” jelasnya. (JUNAIDI/MK).
