SUMENEP, koranmadura.com – Berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, bantuan beras untuk masyarakat miskin (Raskin) di tahun 2016 tidak terserap seratus persen. Jumlahnya mencapai ratusan ton.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perekonomian Setkab Sumenep, Mohammad Hanafi, menuturkan di tahun 2016 ada sebanyak 12 desa di lingkungan kabupaten paling timur Pulau Madura ini tidak melakukan penebusan selama satu tahun.
“Pendistribusian Raskin 2016 tidak terserap seratus persen. Karena ada 12 desa sama sekali tidak menebus selama satu tahun. Sehingga kalau ditotal, yang belum terserap sekitar 647 ton,” kata Hanafi kepada wartawan, Selasa 3 Januari 2016.
Sebanyak 12 desa yang sama sekali tidak melakukan penebusan itu tersebar di sejumlah kecamatan. Beberapa di antaranya yang disebutkan ialah Kecamatan Manding enam desa, Kecamatan Guluk-guluk satu desa, dan Kecamatan Duangkek dua desa. “Kalau kepulauan full,” tambahnya.
Mengenai alasannya, menurut Hanafi bervariasi. Di antaranya, ada desa yang minta agar raskin bisa didistribusikan dengan cara dibagi rata. Hanya saja, permintaan tersebut tak bisa dikabulkan. Sebab tidak sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis).
“Ada juga desa yang dapat jatah Raskin terlalu kecil. Seperti salah satu desa di Kecamatan Dungkek, hanya dapat jatah untuk 25 penerima. Sehingga kepala desa tidak mau membagikan. Khawatir bergejolak. Karena kenyataannya memang ada lebih dari itu yang seharusnya dapat,” pungkasnya.
(FATHOL ALIF/RAH)
