SAMPANG, koranmadura.com – Pohon asam yang diperkirakan berusia ratusan tahun di jalan penghubung Desa Penyarengan-Gulbung, Kecamatan Pengarengan, tumbang. Tumbangnya pohon itu diperkirakan terjadi pada Kamis malam, 19 Januari 2017, akibat angin kencang disertai hujan lebat.
Usman, warga setempat yang ikut gotong royong memotong pohon asam itu, mengatakan, pohon tersebut sudah berusia ratusan tahun dan akarnya sudah mulai meruah ke permukaan tanah. “Mungkin akarnya sudah tidak kuat lagi, makanya pohon asam yang sudah berumur ratusan tahun itu tumbang,” katanya kepada awak media.
Akibat tumbangnya pohon asam itu, jalan penghubung antar Desa Penyarengan-Gulbung, Kecamatan Pengarengan, terputus. Warga setempat saat ini bergotong royong untuk memotong cabang, ranting dan sebagian batangnya supaya akses jalan tersebut bisa lancar kembali.
Proses pemotongan yang dilakukan warga memakan waktu yang cukup lama sejak pukul 6.00 wib karena warga memakai alat pemotong seadanya dan hanya memakai satu mesin pemotong kayu.
“Pohon asam yang roboh itu diperkirakan pukul 21.00 wib, kamarin malam. Sedangkan proses pemotongan memakan waktu yang cukup lama, dan saat ini masih dalam pengerjaan pemotongan,” ujarnya.
Sementara Kapolsek Pengarengan, Iptu Tomo, saat berada di lokasi mengatakan, pihaknya beserta Babhinsa, Koramil dan Muspika bergotong royong untuk melakukan pembersihan dari badan jalan penghubung antara desa tersebut. Sebab jalan itu merupakan akses utama warga setempat untuk menuju Kecamatan Pengarengan.
“Kami berharap proses evakuasi pohon tumbang segera selesai, karana jalan itu dibutuhkan masyararakat. Dan kami sudah koordinasikan ke BPBD untuk meminta bantuan,” tandasnya. (MUHLIS/MK)
