SUMENEP, koranmadura.com– Tingginya curah hujan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menyebabkan jembatan alternatif Desa Basoka, Kecamatan Rubaru kembali ambruk. Akibatnya, aktivitas warga setempat lumpuh. “Jembatan itu merupakan akses utama, secara otomatis maka aktifitas warga akan lumpuh total,” kata salah satu warga setempat, Abd Mu’in, Senin, 23 Januari 2017.
Menurutnya, jembatan alternatif itu dibuat pasca ambruknya jembatan kuno pada Senin 26 September 2016 lalu. Saat itu jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Rubaru dengan Kecamatan Ganding ambruk lantaran diterjang banjir. Sehingga tanah disamping kanan dan kiri sungai terkikis dan menyebabkan jembatan yang terbuat dari cor ambles.
Setelah itu, masyarakat setempat membuat jembatan alternatif dengan menggunakan Galansing (tanah yang diletakkan dalam karung). Namun, jembatan alternatif itu tidak bertahan lama, sehingga warga membuat jembatan baru yang tidak jauh dari lokasi jembatan alternatif pertama.
Jembatan alternatif kedua itu dibuat dengan menggunakan bahan dari bambu, termasuk tiang penyanggah. “Setelah hujan lebat dan banjir maka tiang penyanggahnya terhanyut. Makanya, jembatan itu ambruk lagi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta pemerintah daerah atau pemerintah desa setempat segera memperbaiki. Mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat dalam menunjang perekonomian.
Perbaikan itu bisa dilakukan dengan memakai alokasi dana desa atau dana desa. “Tapi harapan kami perbaikan itu dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Karena membutuhkan anggaran yang cukup besar,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa terpilih dalam PAW Kades beberapa waktu lalu, Muhammad Suhdi mengatakan, untuk saat ini belum bisa mengambil kebijakan. Karena perbaikan jembatan membutuhkan anggaran yang cukup besar. “Untuk saat ini kami masih koordinasi dengan instansi terkait. Sesuai hasil koordinasi dengan Pemerintah Derah, akan segera diperbaiki,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH).
