SUMENEP, koranmadura.com – Pelayanan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Kecamatan/Pulau Masalembu dikeluhkan. Pasalnya, sering tidak melayani pembelian bahan bakar minyak (BBM) kepada sub agan atau pengecer.
Akibatnya, stok BBM di Kecamatan/Masalembu berkurang dan mengakibatkan harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan. “APMS 02 tutup, padahal baru hari kemarin ada pengiriman. Saat ini harga BBM jenis premiun mencapai Rp10 ribu per botol,” kata salah satu warga setempat, Syaiful, Rabu, 11 Januari 2017.
Selain itu, tangki penampungan yang harus ditanam saat ini berada di atas permukaan tanah. “Sesuai aturan dari Pertamina, tangki penampungan harus ditanam. Ini jelas sudah melanggar,” katanya saat dikonfirmasi.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah daerah segera melakukan survei terkait kelayakan APMS sebelum beroperasi. Sebab, di Masalembu APMS terbiasa menyuplai BBM tanpa melalui dispenser, melainkan dari tangki langsung ke sub agen.
“Ini sudah tidak benar. Ayolah bersama-sama kita jaga subsidi itu, sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setkab Sumenep Mistangin belum bisa memberikan penjelasan. Mantan Camat Gapura yang baru dilantik itu sedang tidak ada di tempat kerjanya, sementara saat dihubungi melalui sambungan teleponnya tidak merespons meskipin nada sambungnya terdengar aktif. (JUNAIDI/MK)
