SAMPANG, koranmadura.com – Dugaan penyunatan bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada bayi dan anak cacat di Dusun Lembanah, Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang, dengan hanya menerima sebesar Rp 1 juta, dibantah oleh petugas lapangan di tingkat kecamatan.
Baca: Bantuan untuk Bayi dan Anak Penyandang Cacat Diduga Disunat, Dinsosnakertrans Tak Mengakui
“Itu bukan bantuan dari Dinsos, tapi murni bantuan dari donatur yang bersumber dari masyarakat untuk diserahkan ke Pak Asmawi,” kata petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Karang Penang, Aminudin, kepada koranmadura.com, Rabu, 11 Januari 2016.
Aminudin mengatakan, bayi atas nama Asyifa yang masih berumur belasan bulan tersebut saat ini masih belum tercatat sebagai penerima bansos dari Dinas Sosial (Dinsos), masih akan diusulkan pada tahun saat ini.
“Rencananya bayi dari keluarga Pak Asmawi itu akan diusulkan untuk mendapatkan bansos sekarang ke tingkat kabupaten (Dinsos). Pengusulan itu kami juga masih menunggu selesainya pembaharuan KK keluarga Pak Asmawi, karena kedua putrinya masih tercatat di KK-nya,” jelasnya.
Sedangkan untuk mendapatkan bansos, Aminudin menjelaskan, harus menyertakan beberapa persyaratan, seperti KK, KTP, proposal yang disertai dokumentasi yang diusulkan oleh pihak TKSK.
“Bansos Kabupaten itu sebesar Rp 3.5 juta per tahun dan persyaratan harus diperbaharui kembali saat pengusulan berikutnya. Dan sekali saya tegaskan, bayi itu masih belum terdata, dan Pak Asmawi sepertinya masih belum paham sumber bantuan yang diterimanya kemarin,” tandasnya.
Sementara Sekretaris Desa Tlambah, Sawir, mengatakan, sejauh ini keluarga Pak Asmawi, tergolong keluarga miskin. Tidak memperhatikan pentingnya pencatatan sipil. Sebab dalam KK yang dimilikinya masih belum memasukan nama-nama kedua anaknya.
“Memang Pak Asmawi tergolong keluarga miskin, bahkan untuk melakukan pembaharuan KK-nya baru masuk ke kami 4 hari yang lalu, karena sebelumnya tidak diurus. Dan seminggu lagi insya Allah KK akan selesai,” jelasnya.
Sawir berharap keluarga Pak Asmawi benar-benar mendapat bansos dari pemerintah maupun dari donatur lainnya, karena kondisi bayi dan perekonomian kelurga Pak Asmawi memprihatinkan.
“Sebenarnya kami juga menyuruh TKSK untuk mencarikan bantuan kepada kelurga bayi cacat itu karena saya sendiri juga prihatin,” tegasnya. MUHLIS/MK
