SUMENEP, koranmadura.com – Jembatan penghubung Desa Duko dan Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, yang ambruk, akibat hujan deras pada Rabu, 25 Januari 2017, menjadi perhatian serius Camat Rubaru , Arif Susanto, bersama Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) setempat. Salah satu upaya untuk memperbaikinya, Camat Rubaru bersama Forpimka mengajak warga bergotong-royong memperbaiki jembatan tersebut, Senin, 30 Januari 2017.
Menurut Arif Susanto, langkah awal yang dilakukan adalah upaya normalisasi agar warga dan siswa tak lagi menyeberangi sungai. Meskipun jembatan darurat tersebut dibuat dengan menggunakan bahan bambu dengan ukuran lebar 2 meter dan panjang 8 meter.
“Jembatan darurat ini tak hanya digunakan oleh warga, namun juga dilalui oleh anak–anak sekolah. Meski hanya terbuat dari bambu, yang penting bisa dilalui dengan aman,” kata mantan Camat Pasongsongan ini.
Dengan mengajak warga bergotong-royong, akhirnya jembatan utama tersebut dapat kembali dipergunakan. “Alhamdulillah, dengan adanya gotong-royong, jembatan ini bisa digunakan kembali. Saya akan selalu mengajak dan memotivasi warga untuk bersama-sama membenahi kawasan terutama di Desa Duko agar kita bisa hidup tenang dan tentram,” katanya.
Sebelumnya, Camat Rubaru dan warga setempat juga bergotong-royong memperbaiki jembatan di Dusun Laok Lorong tersebut dengan dipasangi tumpukan batu. Dalam pelaksanaan kerja bakti itu dihadiri petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Sumenep, sejumlah pejabat kecamatan, Polsek Rubaru, Koramil Rubaru, Kepala Desa Rubaru, dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. (DIDIK/RAH)
