SUMENEP, koranmadura.com – Yulian (31) istri Moh Anwar (36) yang diduga korban pembunuhan kembali mendatangi Markas Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, Selasa, 17 Januari 2017. Kedatangan kali ini merupakan yang keempat kalinya.
kedatangan wanita berparas cantik asal Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, didampingi orang tua perempuan dan juga anaknya Nofita Sari Pratiwi (9).
Di Mapolres, mereka ditemui langsung oleh Kasat Reskrim Ajun Komisaris Polisi Muh. Nur Amin beserta jajarannya. Pertemuan secara tertutup itu berlangsung sekitar tiga jam lebih.
Namun, pertemuan yang berlangsung berkali-kali itu belum menemukan titik terang terkait motif dan pelaku yang menyebabkan Moh Anwar meninggal dunia dengan cara tidak wajar.
“Sudah 10 bulan lamanya, tapi penanganan kasus itu belum menunjukkan perkembangan yang berarti,” kata Yulian saat ditemuai seusai audiensi, Selasa, 17 Januari 2017.
Dikatakan, polisi lamban menindaklanjuti kasus yang menimpa suaminya. Pembunuhan tragis tersebut sudah berlalu empat bulan, namun hingga saat ini belum ada kejelasan apa motif dan siapa pelakunya.
“Tim penyidik mengaku kesulitan untuk mencari saksi. Makanya, kami hari ini memberikan kesaksian untuk mempermudah penyelidikan. Kami harap aparat kepolisian bisa mengungkap kasus ini hingga tuntas,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Hasanuddin mengatakan, penanganan kasus tersebut terus jalan, saat ini Korp Bhayangkara sedang mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi. “Dari keterangan saksi tidak satupun yang mengarah kepada pelaku. Sehingga kami masih akan mengumpulkan bukti-bukti lagi,” jelasnya.
Untuk diketahui, korban pamit sama istrinya, Senin malam, 14 Maret 2016, untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru di kampusnya, karena korban menjadi PNS menggunakan ijazah SMA, sehingga perlu melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Namun, hingga dini hari tidak datang. Handphone korban masih aktif hingga pukul 03.00 WIB. (JUNAIDI/MK)
