SUMENEP, koranmadura.com– Harga cabai rawit di Pasar Anom Baru Sumenep hingga saat ini masih “pedas”. Mahalnya harga cabai itu akibat pasokan kepada para pedagang masih minim karena banyak petani gagal panen. Akibat harga yang melambung, tak sedikit konsumen yang mengeluh.
Pantauan koranmadura.com, harga cabai rawit di Pasar Anom Baru Sumenep per hari ini, Jumat, 20 Januari 2017, masih di kisaran Rp 125 ribu per kilo. Sedangkan harga cabai besar sudah ada penurunan dari sebelumnya di kisaran Rp 40 ribu, saat ini jadi Rp 28 ribu.
“Harga cabai rawit masih mahal, 125 ribu per kilo. Yang ada penurunan hanya cabai besar, dari sebelumnya 40 ribu sekarang menjadi 28,” kata salah seorang pedagang cabai, Sunarti, Jumat, 20 Januari 2017.
Menurutnya, sampai sekarang pasokan cabai rawit kepada para pedagang di pasar masih belum normal. Dia mengaku tidak tahu persis, kenapa pasokan cabai rawit sampai hari ini masih minim. Tapi, menurut dia, besar kemungkinan akibat petani gagal panen.
Pedagang lainnya, Rasyid menuturkan, akibat masih tingginya harga cabai kecil banyak pembeli yang mengeluh. “Kalau pembeli banyak yang mengeluhkan memang. Tapi apa boleh buat, pedagang belinya juga mahal,” pungkasnya.
Cuaca buruk dan tingginya curah hujan yang melanda Sumenep selama beberapa waktu terakhir membuat produksi cabai di kabupaten paling timur Pulau Madura ini menurun drastis. Salah satunya terjadi di di Kecamatan Rubaru.
“Produktifitas petani sekarang memang menurun. Biasanya dalam satu kali musim tanam, mereka bisa produksi antara 10 sampai 15 ton per hektar. Tapi sekarang ini di bawah 10 ton per hektar,” kata Kepala UPT Pertanian Kecamatan Rubaru, Sa’dawi Jayadi, beberapa waktu lalu. (FATHOL ALIF/BETH)
