BANGKALAN, koranmadura.com – Pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Syamrabu, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terganggu, Selasa, 17 Januari 2017. Musababnya, ratusan perawat di rumah sakit ‘pelat merah’ itu mogok kerja. Mereka berkumpul di halaman rumah sakit, menuntut honor jasa pelayanan ‘jaspel’ segera dibayar.
Baca: Ratusan Perawat Mogok Kerja, Tuntutannya Tidak Jelas
Mereka juga mengeritik direktur rumah sakit karena berlaku tidak adil karena honor jaspel untuk dokter dibayar lebih dulu, sedangkan perawat dibayar belakangan. “Padahal, kami dan dokter sama-sama kerjanya, kenapa diperlakukan berbeda,” kata Solihin, salah satu perawat.
Honor jaspel adalah honor non gaji yang rutin diterima setiap bulan oleh pegawai rumah sakit. Honor ini dihitung berdasarkan jumlah pasien BPJS yang dilayani tiap perawat dan dokter. Karena dihitung berdasarkan jumlah pasien, honor jaspel yang diterima tiap perawat berbeda. Sejumlah perawat mengaku belum menerima honor Jaspel sejak Agustus 2016 atau enam bulan.
Direktur Rumah Sakit Umum Syamrabu Bangkalan, Yusro membenarkan keluhan perawat. Namun dia membantah menunggak bayaran selama 6 bulan. Menurut Yusro, honor jaspel untuk bulan Agustus 2016 telah dibayarkan, sehingga yang ditunggak adalah honor bulan September hingga Desember 2016 atau empat bulan. “Yang september sudah bisa diambil hari ini,” kata dia.
Versi Yusro, protes perawat ini bermula dari seorang dokter yang memperlihatkan kepada sejumlah perawat bahwa honor jaspelnya sudah cair. Melihat bukti pembayaran si dokter, perawat resah karena honor jaspelnya tak kunjung cair. Mereka pun sepakat mogok karena menganggap diperlakukan tidak adil.
Yusro menganggap aksi perawat itu dikarenakan mereka tidak paham tata cara pencairan jaspel. Kata Yusro, tunggakan jaspel adalah hal biasa dan terjadi di semua rumah sakit. Pencairan honor sengaja bertahap untuk menjaga cash flow rumah sakit tetap stabil, sebab itu honor tidak akan dibayar penuh karena proses seleksi administrasi dan rekam medik untuk pencairan juga bertahap. “Nunggak tiga bulan masih bagus, di tempat lain ada yang lebih lama,” ungkap dia.
Yusro mengakui aksi mogok tersebut sempat membuat pelayanan terganggu. Namun, kini pelayanan di Instalasi Gawat Darurat sudah kembali normal. (ALMUSTAFA/MK)
