SAMPANG, koranmadura.com – Dari pagi hingga pertengahan hari, Selasa, 31 Januari 2017, ruang Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sampang masih terlihat sepi. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sampang, Sudarmato, tak mengelak sepinya mengunjung perpustakaan.
Sepinya pengunjung tidak lepas dari ketersediaan buku yang tersedia. Pihak perpustakaan saat ini memerlukan banyak buku referensi untuk melengkapi koleksi buku di Perpusda. “Kurang lebih kami masih kekurangan empat ribu buku dari berbagai referensi. Karena buku yang tersedia saat ini sebanyak 32 ribu buku,” ucapnya kepada awak media.
Disinggung buku yang hilang, Sudarmanto mengatakan, berdasarkan catatan yang dimilikinya, buku yang belum dikembalikan oleh peminjam kurang lebih sebanyak dua ratus jenis buku. Meski begitu, pihaknya mangaku telah berupaya menghubungi peminjam buku untuk segera dikembalikan.
“Sudah banyak yang dikembalikan, kurang tahu persis jumlah yang sudah dikembalikan paling hanya tinggal dua persen saja yang belum dikembalikan. Tapi yang jelas kami tetap berupaya untuk menghubungi para peminjam agar segera mengembalikan buku-buku milik daerah itu,” terangnya.
Sudarmanto mengatakan, pihaknya akan tetap mengupayakan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat. Meski dinasnya bertipe C, namun pelayanan perpustakaan milik daerah tersebut cukup signifikan.
Pihaknya mengaku, pada tahun ini akan menerapkan program otomasi berbasis komputerisasi, sehingga masyarakat bisa melihat dan mengecek ketersediaan buku-buku yang diinginkan di layar komputer.
“Nanti di PAK, kami akan usulkan anggarannya hingga dua kali lipat. Kalau tahun ini pengadaan buku kita hanya bisa menganggarkan sebesar Rp 140 juta. Pengadaan buku itu nantinya disesuaikan berdasarkan permintaan masyarakat,” tandasnya. (MUHLIS/MK)
