KORANMADURA.com – Kondisi ekonomi dan persaingan yang sangat ketat akhir-akhir ini membuat ayah dan ibu harus terjun ke dunia kerja demi masa depan anak-anak mereka.Namun, ada harga mahal yang harus dibayar oleh para orang tua, yaitu hilangnya waktu bersama anak-anak.
Untuk menggantikan keberadaan mereka dan juga mungkin untuk menutupi rasa bersalah, mereka seringkali memberikan hadiah-hadiah mahal kepada buah hatinya. Dengan mainnan-mainan mahal tersebut mereka bermaksud menyatakan kasih sayangnya. Padahal, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan agar orangtua bisa dekat dengan buah hatinya.
“Mendidik anak dengan materi itu tidak baik, dampaknya dia akan mudah frustasi,” ujar psikolog dan pemerhati anak, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, saat ditemui usai diskusi parenting dalam acara mencari amang di Sekolah Dolanan Jakarta, Minggu (15/1/2017).
Menurutnya, orangtua yang membiasakan anaknya dengan materi akan membuat anak tergantung pada materi, bukan pada jiwa. “Sesuatu yang dinilai dari materi adalah sesuatu yang tidak abadi,” jelasnya.
Dampak yang akan diterima anak pun selain mudah frustasi, juga akan menjadi lebih mudah kecewa.
Lain halnya dengan anak-anak yang tidak dibiasakan terlena dengan materi, mereka akan lebih tegar ketika barangnya hilang. Selain itu, juga akan merasa lebih rukun, kompak, dan bisa bahagia bersama.
Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengetahui dengan baik mengenai perannya, belajar, dan melakukan cara-cara lain kala menjalin hubungan yang lebih baik dengan anak-anaknya. (KOMPAS)
