PAMEKASAN, Koranmadura.com– Pakar ekonomi Madura, Moh. Hasan Jailani memprediksi 5-10 tahun ke depan, Madura sangat membutuhkan transportasi alternatif seperti kereta api.
Kebutahan transportasi kereta api, kata dia, tidak lepas dari meningkatnya transportasi di Madura. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat. “Saat ini Madura memiliki Suramadu. Akses ini sangat berpengaruh pada peningkatan transportasi di Madura,” kata Moh. Hasan Jailani,” Jumaat 20 Januari 2017.
“Hari ini kita tidak menyadari padatnya kendaraan, tetapi 5-10 tahun ke depan, Madura akan padat seperti ibu kota Jakarta,” terangnya.
Dilihat dari sisi ekonomi, lanjutnya, kereta api diyakini akan mendongkrak perekonomian Madura. Masyarakat Madura menurutnya akan memilih transportasi kereta api jika ke luar kota. Apa lagi, saat ini BBM kerap kali naik.
“Bagi saya, transportasi alternatif seperti kereta api sangat butuh. Cukup berputar di area Madura saja, ke depan Madura diprediksi semakin maju dan padat,” bebernya.
“Kalau kereta api di Madura muncul, maka secara otimatis kantong-kantong ekonomi baru akan muncul. Sekarang tinggal bagaiman Madura ini mau di bawa ke mana. Ya jawabannya menunggu tokoh-tokoh lokal untuk membangun transportasi massal tersebut,” jelas bakal calon bupati Sampang tersebut.
Pada zaman Belanda, Madura memikiki sejarah transportasi kereta api sebelum akhirnya ditutup pada tahun 1987.
Jalur kereta api di buka secara bertahap mulai dari daerah Kamal Bangkalan- Kalianget diantaranya : Tahun 1898 – 1901, Periodesasi pembukaan jalur KA di Madura adalah Kamal-Bangkalan (1898), Bangkalan-Tunjung (1899), Tunjung-Kwanyar (1900), Tanjung-Kapedi (1900), Kapedi-Tambangan (1900), Tambangan-Kalianget (1899), Kwanyar-Blega (1901), Tanjung-Sampang (1901), dan Sampang-Blega (1901).
“Jangan dilupakan ya, zaman dulu Madura itu memiliki transportasi kereta api, dan ini perlu diluncurkan kembali,” imbuhnya. (RIDWAN)
