SUMENEP, koranmadura.com – Hampir satu bulan lamanya motif penganiayaan yang menewaskan Fafan Fajriansyah, 28, Pemuda asal Desa Marengan, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur belum terungkap. Saat ini Kepolisian Resort Sumenep, terus melakukan penyelidikan.
Kasubag Humas Polres Sumenep, Ajun Komisaris Polisi Hasanudin, mengatakan, saat ini tim reskrim Polres Sumenep terus melakukan penyelidikan, termasuk mengumpulkan barang bukti dan pemeriksaan saksi-saksi.
Menurutnya, dari berbagai saksi yang diperiksa, Polisi belum berhasil menyimpulkan motif penganiayaan tersebut. Namun, ia menyangkal dikatakan lamban memproses kasus tersebut.”Masih dilakukan penyelidikan, termasuk motif terjadinya penganiayaan itu,” katanya Senin, 16 Januari 2017.
Perwira asal Kabupaten Pamekasan itu enggan membeberkan nama beserta jumlah saksi yang telah dimintai keterangannya selama ini. Dia hanya memastikan penanganan kasus tersebut tetap diproses sesuai perundang-undangan yang berlaku. “Profesionalisme pasti kami kedepankan. Berikan kesempatan bagi kami untuk memproses kasus itu, pasti kami terus dalami,” jelasnya.
Minggu 1 Januari 2016 merupakan peristiwa yang menyedihkan bagi keluarga Fafan Fajriansyah (28), warga Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Karena pada pergantian tewas mengenaskan setelah terlibat perkelahian dengan sekelompok pemuda yang diduga berasal dari Desa Pinggirpapas. Perkelahian itu terjadi di Jalan Raya Lingkar Timur, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Sumenep, sekitar pukul 00.30 WIB 1 Januari 2017 lalu.
Baca:
https://www.koranmadura.com/2017/01/01/maut-warnai-pergantian-tahun-di-sumenep/
Saat itu Fajriansyah ditemukan tergeletak oleh Fendi, Pa’ong, dan Khairul yang tak lain adalah temannya Fajriansyah. Merasa terkejut, ketiga temannya itu langsung bergegas membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moh Anwar untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, upaya tersebut tidak berhasil membuatnya selamat, sekitar pukul 1.50 WIB petugas medis menyatakan nyawa korban tidak tertolong.
Meninggalnya Fajriansyah itu diduga kuat akibat terkena sabetan senjata tajam, karena berdasarkan hasil pemeriksaan, di leher kanan korban diketahui terdapat luka dengan lebar 1 cm dan kedalaman 1 cm. “Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi masih belum ada yang mengarah soal motif kejadian itu, apalagi pelaku,” tegasnya. (JUNAIDI/BETH).
