SUMENEP, koranmadura.com – Kasus dugaan pelecehan seksual kepada anak di Kabupaten Sumenep, Jawa timur diprediksi akan terus meningkat setiap tahun. Hal itu dikatakan oleh Koodinator Satuan bakti pekerja sosial perlindungan anak, Kemensos RI, Wilayah Sumenep, Heri Susanto.
Menurutnya, dari catatan yang dihinpun selama beberapa tahun terakhir, kasus pelecehan anak dibawah umur di Sumenep terus meningkat. Selama ini satuan bakti pekerja sosial perlindungan anak, Kemensos RI Wilayah Madura telah menangani sebanyak 27 laporan kasus pelecehan seksual dan 7 kasus diantaranya diselesaikan secara hukum.”Kami terus melakukan pendampingan kepada anak korban pelecehan seksual,” katanya, Senisn, 23 Januari 2017.
Menurutnya, kekerasan seksual kepada anak, disebabkan banyak faktor, diantaranya, kurangnya perhatian orang tua karena permasalahan dalam rumah tangganya (broken home), pengaruh media sosial, dan salah pergaulan.
Bahkan jumlah kekerasan diperkirakan lebih banyak dari data yang ada saat ini mengingat rendahnya kesadaran orang tua untuk melaporkan. “Untuk menekan tingginya kekerasan seksual, selain melakukan pendampinha juga melakukan sosialisasi keberbagai lokasi. Salah satunya di Kecamatan dan Talango,” jelasnya.
Oleh sebab itu, ke depan orang tua korban dihimbau terus melakukan pengawasan kepada putra dan putrinya. Peran orang tua sangatlah penting karena mereka bersentuhan langsung setiap hari. “Peran orang tua sangat penting, jika putra putrinya terlanjur jadi korban pelecehan seksual, jangan sungkan laporkan saja. Kami siap mendampingi tanpa pamrih,” tegasnyan. (JUNAIDI).
