SUMENEP, koranmadura.com – Salah seorang warga Dusun Ares Tengah, Desa Talang, Kecamatan Saronggi, Tayyib, hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Ribuan ayam ternak miliknya sejak awal tahun ini mati tanpa diketahui penyebab pastinya.
Pria yang sudah menekuni pekerjaan beternak sekira 15 tahun itu mengaku baru pertama kali mengalami hal seperti ini. “Sebelum-sebelumnya tidak pernah mengalami. Baru kali ini,” tukasnya kepada wartawan, Selasa, 24 Januari 2017.
Lebih lanjut, Tayyib menuturkan bahwa sejak 1 Januari lalu, ayam ternak miliknya hampir tiap hari berguguran. Dari dua ribu lebih ayam ternak, saat hanya tersisa 10 ekor. Sehingga kandangnya pun tampak melompong. Dia mengaku belum tahu penyebab kematiannya.
Mendapat informasi adanya kematian ayam ternak mesterius itu, sejumlah petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep hari ini datang ke lokasi, untuk mengambil sampel dan menggali informasi dari peternak.
Salah seorang petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Peternakan, Zulfa, mengaku belum memastikan penyebab kematian ribuan ayam ternak milik Tayyib itu. “Untuk sementara, sampelnya masih di akan dibawa ke laboratorium untuk memastikan diagnosanya apa,” ujarnya.
Disebutkan, berdasarkan informasi dari peternak, jumlah kematian hewan sejak tanggal 1 Januari lalu sampai sekarang sudah mencapai 2.790 ekor. “Karena hanya tersisa sepuluh ekor, kan,” pungkasnya.
FATHOL ALIF
