BANGKALAN, koranmadura.com – Lagu ‘bunda’ yang dipopulerkan pedangdut Eri Susan menggema di auditorium gedung pelayanan RSUD Syamrabu Kabupaten Bangkalan, Kamis, 19 Januari 2017. Terdengar seperti paduan suara yang tak padu, lagu itu dinyanyikan puluhan perawat. Mereka duduk bersila di lantai, campur laki-laki dan perempuan.
Namun, perawat yang semuanya berseragam orange itu tidak sedang latihan nyanyi. Bunda yang dimaksud dalam lagu itu tak lain ditujukan pada drg Yusro, Direktur Rumah Sakit Syamrabu.
Baca: Ini Tuntutan Perawat yang Mogok Kerja
Sebagian perawat, menangis saat menyanyikan lagu tersebut. Peristiwa ini terjadi setelah para perawat menggelar aksi mogok kerja menuntut honor jaspel dibayar sehari sebelumnya.
Ketika Yusro tiba di ruangan bersama petinggi rumah sakit lain, suasana hening. Nyanyian terhenti. Yusro mempersilakan tiga perwakilan perawat menyampaikan pendapat ihwal aksi mogok. Ketiganya kompak menjawab, mogok digelar karena tidak tahu prosedur pembayaran honor jaspel. Mereka meminta maaf karena mencoreng nama baik rumah sakit.
Setelah ‘brain stroming’ selesai. Acara berikutnya ‘islah’. Para perawat itu lalu berbaris, satu persatu mendatangi Yusro, cium tangan, cium pipi dan saling memaafkan. Suasana tampak haru, para perawat nangis sedu sedan.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas tindakan yang telah kami lakukan. Kami tidak akan mengulangi lagi,” ucap salah satu perawat saat berjabat tangan sambil memeluk Yusro.
Yusro pun berpesan agar sama-sama menjaga nama baik rumah sakit. Semua permasalahan bisa diselesaikan tanpa harus mogok kerja. “Kalau ada masalah datang ke saya, jangan takut. Ngobrol baik-baik itu lebih enak,” ucap dia. ALMUSTAFA/MK
