SUMENEP, koranmadura.com – Masyarakat Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Jawa Timur, bergotong royong membuat jembatan darurat dari bambu, Selasa, 24 Januari 2016. Jembatan utama yang biasa mereka gunakan ambruk.
Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Rubaru-Ganding itu menggunakan dana hasil swadaya masyarakat setempat. Jembatan darurat itu dibuat di sebelah selatan jembatan yang ambruk dengan menggunakan bambu dan balok.
“Pembangunan jembatan ini merupakan inisiatif warga, setelah jembatan utama ambruk,” kata salah satu warga setempat, Abd asiz, 43, Selasa, 24 Januari 2017.
Warga sudah dua kali membuat jembatan. Jembatan darurat yang dibuat beberapa bulan lalu ambruk setelah diterjang banjir, Senin, 23 Januari 2017. “Aliran sungai di sini sangat besar, jadi kalau hanya terbuat dari bambu dipastikan tidak akan bertahan lama,” jelasnya.
Baca: Jembatan Alternatif Ambruk, Aktivitas Warga Basoka Lumpuh
Kepala desa terpilih dalam PAW 2016 Ahmad Suhdi membenarkan perbaikan jembatan darurat merupakan hasil gotong royong masyarakat setempat. “Benar, karena jembatan itu merupakan jembatan utama dan sebagai akses perekonomian masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya berharap, jembatan darurat itu bisa menghidupkan ekonomi warga. Pasca ambruk warga harus mencari jalan lain dan aksesnya cukup jauh. “Kami harap masyarakat bersabar, sesuai hasil komunikasi dengan instansi terkait akan dibangun jembatan permanen,” tegasnya. (JUNAIDI/MK).
