SUMENEP, koranmadura.com– Sejumlah kiai dari Pondok Pesantren (PP) Annuqayah, Guluk-guluk, melakukan audiensi dengan Kepala Kepolisian Resot (Kapolres) Sumenep di Mapolres, Selasa, 14 Februari 2017.
Beberapa kiai dari PP Annuqayah ialah Kiai Syafie Ansori, Kiai Hanif Hasan, Kiai Mohammad Ali Fikri, Kiai Halimi, Kiai Syauqi, Kiai Naqib, Kiai Farid, Kiai Husna A. Nafi’, dan Kiai Ubaidillah Tsabit, serta Ra Rozi el Umam. Juga ikut di dalamnya Ketua PC NU Sumenep, A. Pandji Taufiq. Mereka ditemui langsung oleh Kapolres, Joseph Ananta Pinora.
Kiai Syauqi menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan para kiai ke Mapolres, yakni menyampaikan sejumlah kasus kriminal, baik pencurian hewan (curwan), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), maupun pencurian dengan kekerasan (curas), yang terkesan tak ditangani dengan baik oleh aparat kepolisian.
Kiai Syauqi menuturkan, kasus terbaru yang terjadi di Guluk-Guluk ialah curanmur pada Jumat dini hari, 3 Februari 2017. Kasus ini memang tidak terjadi di lingkungan pondok pesantren. Namun pelaku sempat tertangkap oleh keamanan pesantren, dan sudah dilaporkan sesuai dengan prosedur ke polisi.
Hanya saja, lanjut Kiai Syauqi, sampai sekarang pelakunya belum tertangkap. Pasalnya, diduga ada oknom polisi memberikan bocoran kepada pelaku, bahwa dirinya akan ditangkap. Sehingga si pelaku sudah melarikan diri.
“Semua datanya sudah dimasukkan. Kapolres sudah siap menindaklanjuti, menangkap (pelakunya). Tadi Kapolres langsung memerintahkan kepada Kasatreskrim agar segera ditangkap,” pungkasnya.
Kapolres Sumenep, melalui Humas Polses, AKP Suwardi, menjelaskan, kedatangan bahwa sejumlah kiai dari PP Annuqayah itu dalam rangka meminta pihak kepolisian agar aktif memantau situasi di Guluk-guluk. “Tadi Pak Kapolres telah menanggapi positif,” paparnya.
Disinggung soal dugaan adanya oknom polisian yang memberikan informasi kepada pelaku curanmor, Suwardi enggan menanggapi, apakah akan diselidiki atau tidak. “Kalau masalah itu kewenangannya Pak Kapolres,” tambahnya. FATHOL ALIF/MK
