SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah kiai dari Pondok Pesantren (PP) Annuqayah, Guluk-guluk, mendatangi Mapolres Sumenep, Selasa, 14 Februari 2017. Kedatangan mereka dalam rangka menyampaikan maraknya tindak kriminal yang terkesan tak ditangani dengan baik oleh aparat kepolisian.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumenep, AKBP Joseph Ananta Pinora, mengatakan, kedatangan sejumlah kiai dari salah satu pondok pesantren terbesar di Madura kemarin dalam rangka silaturrahim. “Para kiai berkunjung ke Mapolres silaturrahmi, memperkenalkan kepada para pengurus Pondok Pesantren Annuqayah,” ujarnya, Rabu, 15 Februari 2017.
Selain silaturrahim, Pinora juga mengakui, kedatangan sejumlah kiai dari Annuqayah kemarin juga menyampaikan data tindak kriminal yang terjadi di wilayah Guluk-guluk pada umumnya dan khusunya di lingkungan pondok pesantren.
Hanya saja, Kapolres tak menyebutkan berapa jumlah tindakan melawan hukum yang disampaikan para kiai. Dia berdalih, datanya ada di Mapolres Sumenep. “Kalau tahunnya, yang disampaikan sejak 2013. Itu dikumpulkan,” kata Pinora ditemui usai menghadiri pelantikan kepala desa di Pendopo Agung.
Dikonfirmasi soal dugaan adanya oknom polisi yang membocorkan informasi kepada pelaku curanmor di Guluk-guluk beberapa waktu lalu, sehingga sampai sekarang belum tertangkap, Pinora membantah dugaan tersebut.
Namun dia mengakui, bahwa pelaku dalam kasus yang terjadi pada Jumat, 3 Februari 2017 lalu sampai sekarang memang belum tertangkap oleh polisi meski pelakunya telah diketahui. “Tidak ada (oknom polisi yang membocorkan informasi kepada pelaku). Kalau penjahat pasti kita tangkap. Insya Allah saya taruhannya kalau tidak ditangkap,” pungkasnya, tegas. FATHOL ALIF/MK
