SUMENEP, koranmadura.com – Harga telur di Kepulauan Kangean mengalami kenaikan hingga mencapai 100 persen. Dari biasanya kisaran Rp 20 ribu per kilogram, saat ini tembus Rp 40-45 ribu per kilogram.
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah perairan Sumenep membuat aktivitas pelayaran ke kepulauan lumpuh. Tak hanya calon penumpang yang tertahan, sembako untuk dipasok ke kepulauan, seperti ke Kangean, juga tersendat di Pelabuhan Kalianget. Salah satunya telur.
Kurangnya pasokan telur ke Kangean menyebabkan harga telur di pulau itu mengalami kenaikan. Menurut pedagang nasi di Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Mansur, saat ini harga telur berada di kisaran Rp 40-45 ribu per kilogram. Saat cuaca normal harga telur kisaran Rp 20 ribu per kilogram.
“Kalau sekarang harga telur di sini (Kangean) antara Rp 40 sampai 45 ribu perkilo. Karena pasokan dari daratan kurang akibat cuaca,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh wartawan, Sabtu, 11 Februri 2017.
Selain harga telur, beberapa komuditas harganya juga mengalami kenaikan akibat kurangnya pasokan. Seperti harga bawang merah dan bawang putih.
Menurut Mansur, harga bawang merah di Kangean, saat ini berada di kisaran Rp 60 sampai 70 ribu. Padahal sebelumnya hanya Rp 30 sampai 40 ribu. “Kalau bawang putih sekarang 40 ribu. Sebelumnya 30 ribu,” tambah Mansur.
Akibat mahalnya sejumlah komuditas tersebut, untuk sementara waktu dirinya mengaku memilih tidak berjualan nasi. “Apalagi sekarang sulit mendapatkan daging ayam,” pungkasnya. (FATHOL ALIF/MK)
