SUMENEP, koranmadura.com – Sudah lebih satu bulan, harga cabai di Kabupaten Sumenep mencapai Rp 100 ribu lebih per kilogram. Hingga saat ini, harga cabai merah kecil di sejumlah pasar tradisional di lingkungan kabupaten paling timur Pulau Madura ini harganya masih bertahan di angka Rp 140 ribu.
Sekitar tiga hari lalu, informasi yang berhasil dihimpun koranmadura.com, harga cabai merah kecil masih Rp 130 ribu. Per hari ini, di Pasar Anom Baru Sumenep, harga cabai merah kecil mengalami kenaikan Rp 10 ribu per kilogram. Sehingga, harganya menyentuh Rp 140 ribu.
Pedagang di Pasar Anom Baru Sumenep, menuturkan, harga cabai di atas 100 ribu sudah bertahan lebih dari satu bulan lalu. “Saat ini harga cabai merah kecil harganya ada yang 140 ribu. Sementara kalau yang besar antara 30 sampai 35 ribu,” ujar lelaki yang mengaku bernama Mamat itu, Kamis, 9 Februari 2017.
Menurut dia, melambungnya harga cabai di musim penghujan seperti sekarang sudah biasa terjadi. Pasalnya, pasokan dari petani kepada pedagang juga minim. “Kalau musim hujan harganya memang mahal. Mungkin karena petani banyak yang rusak cabainya,” tuturnya lebih lanjut.
Meski harga cabai mahal, menurut Mamat, selama ini konsumen tetap ada. Hanya saja tidak membeli cabai seperti biasanya. Jika biasanya konsumen membeli cabai dalam jumlah lumayan banyak, sejak beberapa hari terakhir menurun. “Yang biasanya beli satu kilo, karena harganya mahal mereka hanya membeli setengah,” katanya.
Sementara salah seorang pembeli, Sukandi, mengatakan bahwa harga cabai saat ini sangat memberatkan kepada pembeli seperti dirinya. Sebab masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi. “Mau bagaimana lagi kalau memang sudah seperti itu harganya. Karena memang sudah musimnya seperti ini,” pungkas dia. (FATHOL ALIF/MK)
