Yth. Bupati Kab. Sumenep
A. Busyro Karim, M. Si
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat siang Bapak Bupati yang baru pulang dari Eropa. Apapun tujuannya semoga tetap tidak melupakan amanah besar hingga Bapak menjabat kursi tertinggi Sumenep untuk yang kedua kalinya. Semoga di siang hari ini, saat surat ini dituliskan, Bapak berada dalam kondisi sehat tanpa kekurangan dan cacat apapun. Saya selalu mendoakan yang terbaik untuk Bapak, agar dapat memimpin Kota Sumenep yang sangat saya cintai. Sebelum panjang lebar, izinkan saya untuk memperkenalkan diri sekaligus agar Bapak minimal mengenal bocah pelosok desa ini. Saya adalah warga Sumenep yang sangat amat mencintai dan selalu menginginkan perubahan lebih baik untuk kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh warga Sumenep. Surat ini saya tulis karena saya “masih” percaya Bapak bisa memimpin Sumenep yang kaya Sumber Daya Alam, Wisata yang luar biasa indah, dan memiliki banyak potensi lain untuk menjadi Kota Teladan di Jawa Timur (ya minimal di madura dulu lah).
Baiklah, melalui surat ini saya ingin menyampaikan apa yang menjadi keresahan dan kegelisahan warga Sumenep selama ini yang tak kunjung didengar aspirasinya.
Pertama, Sistem birokrasi yang tidak transparan dan ribet. Selama ini masyarakat tidak pernah mengetahui secara jelas APBD Sumenep dialokasikan untuk keperluan apa, berapa besarannya, dan sudahkah tepat sasaran atau tidak. Tidak ada sosialisasi dan transparansi yang jelas mengenai hal ini. Bahkan saya sendiripun kebingungan bagaimana cara menyampaikan aspirasi kepada Bapak Bupati, ditemui di kantor entah kemana, blusukan ke desa saya juga tidak, lewat media online pun apalagi. Tapi saya berkeyakinan kalau saya “masih” punya Bupati. Sebenarnya jika mau berbenah Bapak Bupati bisa belajar banyak dari Pemerintah Daerah lain yang sudah menerapkan sistem “Smart City” dengan kecanggihan teknologi masyarakat bisa mengakses dengan terbuka seluruh penggunaan APBD Sumenep, sekaligus menjadi wadah komunikasi antara masyarakat dengan Pemimpinnya.
Kedua, aspek pelayanan Kesehatan yang buruk. Sudah berapa kasus dan korban meninggal akibat kurangnya dokter spesialis, alat medis, serta penanganan pasien yang tidak profesional. Saat ini kepercayaan masyarakat Sumenep terhadap RSUD Dr. H. Moh. Anwar sudah menurun, hal tersebut dibuktikan dengan data tingginya angka pasien asal Sumenep yang memilih berobat keluar kota bahkan ke Surabaya (sumber: focusmadura.com 1 Desember 2016).
Ketiga, Infrastruktur yang tak kunjung diperbaiki. Dalam hal ini saya fokus pada permasalahan yang sedang viral diperbincangkan masyarakat sumenep yaitu Jalan raya Sumenep – Pamekasan tepatnya di Desa Nambakor Kecamatan Saronggi. Akses utama menuju kabupaten paling timur Pulau Madura ini yang tahun depan punya hajat Visit Sumenep 2018 sudah banyak makan korban karena jalan yang rusak berlubang. Banyak warga gotong royong turun jalan ikut menambal jalan bahkan kemarin ada aksi dengan Tema “Wisata Jalan Berlubang” sebagai bentuk aksi kritik konstruktif kepada Pemerintah yang diinisiasi oleh Saudara Hanafi sebagai Korlap Aksi tanggal 19 Februari 2017 kemarin. Bagi seluruh pengendara harap hati-hati khususnya ketika melintasi jalan di sepanjang Desa Nambakor apalagi dalam musim hujan, jalan tertutup genangan air yang bisa lebih membahayakan. Kami warga Sumenep dengan tegas tidak ingin melihat korban selanjutnya akibat jalan berlubang.
Demikian surat ini saya tulis agar Bapak Bupati membaca dan tergerak hatinya untuk segera membenahi birokrasi menjadi Kota Sumenep yang “Good Government”. Saya tidak akan lelah untuk meminta sebuah transparansi. Tidak hanya transparansi penggunaan dana saja, tetapi transparansi rencana pembangunan, program kerja, dan janji politik yang pernah disampaikan. Surat ini sudah saya kirimkan melalui email resmi Pemerintah Kab. Sumenep dan siapapun berhak meneruskan dan menyampaikan langsung Surat ini kepada Bapak Bupati Sumenep. Ini semua dilakukan atas dasar rasa cinta kami terhadap Kota Sumenep. Saya dan Bapak Bupati yang tercinta, serta juga seluruh masyarakat Sumenep tentu menginginkan perubahan yang lebih baik.
Terakhir, Saya mengucapkan terima kasih, atas waktu Bapak untuk membaca surat ini dengan harapan bisa diterima sebagai masukan untuk perubahan Kota Sumenep yang lebih baik. Tak lupa saya mengucapkan permintaan maaf apabila ada satu atau beberapa hal yang menyinggung perasaan Bapak. Semoga Bapak Bupati dan keluarga selalu diberikan kesehatan dan berada dalam limpahan karunia dari Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Senin, 20 Februari 2017
Ttd.
Zainur Rahman