PAMEKASAN, koranmadura.com – Perilaku sebagian pemuda di Pamekasan semakin mengkhawatirkan, akibat kurangnya pendidikan karakter. Sehingga, harus ada peningkatan pendidikan karakter di Pamekasan.
Hal itu disampaikan pakar pendidikan Pamekasan, Dr. Mohammad Kosim. Menurutnya, perubahan perilaku pemuda di Pamekasan disebabkan oleh sejumlah faktor, baik pengaruh dari luar maupun dari dalam.
Di antaranya, kemajuan teknologi informasi yang cukup pesat membawa dampak yang besar pada pola pikir anak didik. Sementara porsi pendidikan karakter belum ada peningkatan, hingga kuat pengaruhnya.
“Selama ini tidak ada sekolah yang fokus pada pendidikan karakter siswa, sebagian besar hanya mementingkan pendidikan kognetif. Berilmu tanpa akhlak akan menjadi percuma. Makanya, harus ada peningkatan karakter,” kata Ketua STAIN Pamekasan ini.
Lanjutnya, pemuda saat ini merupakan generasi yang aktif dan suka berkelompok, hanya saja aktivitasnya kurang terarah. Sehingga, perlu ada pembinaan yang bisa mengarahkan pada kegiatan yang positif, misalnya diarahkan pada kegiatan olahraga.
“Anak lebih lama di rumah dibanding di sekolah. Jadi, orang tua dan lingkungan yang baik yang menentukan karakter pemuda. Makanya, hasil pendidikan di sekolah akan hilang jika lingkungan kurang bagus. Peran orang tua harus kuat dalam pengawasan,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI)
