BANGKALAN, koranmadura.com – Setiap sesuatu pasti ada manfaat dan mudaratnya, begitu juga dengan canggihnya Teknologi belakangan ini, Media Sosial yang kini memanja anak muda, orang dewasa, bahkan orang tua seharusnya dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya sebatas berkomunikasi dengan banyak orang, akan tetapi dapat mengambil hikmah dari persahabatan tersebut.
Banyak pelajar, pemuda dan mahasiswa terseret ke hal yang negatif gara-gara media sosial, bahkan kadang orang tuapun yang telah mempunyai pasangan menjadi berantakan keluarganya gara-gara perselingkuhan yang dimulai dari media sosial pula.
Namun berbeda dengan perempuan yang satu ini, ya…. Ria Puspita Rani punya nama, salah satu mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan ini dengan hanya bermodalkan media sosial ia mampu membiayai hidupnya tanpa minta kepada orang tuanya meski hidup di perantauan.
Ia memulai bisnisnya pada waktu itu ia mengenal salah satu anak Surabaya, kemudian sharing dengannya tentang bisnis, dan orang itu merupakan owner produk Skin Care Surabaya. “Saat itu waktu KKN, awalnya sih iseng saja, melalui percakapan dengannya ternyata bisnis itu tak mengganggu kegiatan saya, maka saya tertarik untuk bergabung ,” ujar perempuan asal Pamekasan ini.
Berangkat karena ingin punya kegiatan selain kuliah perempuan kelahiran 8 November 1994 ini akhirnya coba-coba mempromosikan produk tersebut melalaui gadget yang di genggamnya, modalnya cuma manfaatin media sosial seperti BBM, Whats’ap, FB, IG, dan lainnya, setelah sering broadcast ke pertamanannya di Medsos tentang produk tersebut, ternyata banyak yang merespon positif, dari yang awalnya cuma nanyak-nanyak saja sampek juga tertarik untuk membeli.
Pipit sapaan akrabnya Ria Puspita ini menceritakan bahwa berbisnis online itu harus ektra sabar, sebab itu merupakan modal utama, karena terkadang pembeli itu karakternya beda-beda, ada yang memang serius membeli dan ada juga yang hanya sekedar iseng. “Apalagi cowok mas… cuma nanyak kemudian gak jadi beli, bahkan hanya nanyak saya singgle atau enggak,”. ucapnya sembari tersenyum
Namun dibalik itu semua yang namanya orang berbisnis juga harus tekun dan sigap, sebab dirinya pernah bahkan sering mengalami ada salah satu pembeli yang katanya udah transfer, setelah dicek di atm ternyata saldo tidak bertambah. “Tapi inilah bisnis, manusia hanya berusaha dan Allah yang menentukan,” ungkapnya
Karena dengan ketekunan dan kesabaran itulah semuanya akan terlewati dengan senang hati. “Alhamdulilah setelah hampir satu tahun bisnis colista ini saya bisa membantu orang tua dengan cara tanpa membebani mereka untuk biaya hidup saya, intinya tidak bergantung kepada orang tua lah mas,”. MADANI