SUMENEP, koranmadura.com – Koleksi buku-buku di Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi buah bibir. Banyak pengunjungnya merasa kecewa dengan perpusda di kabupaten paling timur pulau Madura itu.
Menurut salah seorang pengunjung Perpusda Sumenep, berinisial AM, pelayanan pustakawan di Perpusda Sumenep cukup bagus, tetapi buku-buku yang disediakan untuk pembaca sudah kuno-kuno.
“Bila diperhatikan, buku-buku yang dipajang di rak-rak buku yang disediakan Perpustakaan Daerah Sumenep itu banyak yang lama. Lihat di rak-rak yang ruang bawah. Buku-buku terbitan tahun terkini bisa dihitung dengan jari,” sentilnya.
Kalau bukunya kuno, lanjut pelajar yang menjadi anggota Perpusda Sumenep itu, mengurangi semangat membaca. “Pengunjungnya ramai. Tapi sekarang tanggal merah ya, saya dak ke sana. Mungkin libur. Mereka, termasuk juga saya, jauh-jauh dari rumah ke Perpusda terbesar di Sumenep, dengan semangat mencari buku-buku. Setelah tiba di Perpusda, buku-bukunya tetap yang gitu-gitu,” ujarnya, Senin, 24 April 2017.
Saya berharap, lanjutnya, pemerintah daerah setempat memberikan anggaran yang cukup untuk penyediaan buku-buku baru tiap tahun. Setelah memberikan anggaran, masih kata orang terpelajar ini, pemda jangan lepas tangan.
“Saya tidak tahu berapa anggaran yang disiapkan dari APBD untuk penyediaan buku-buku di Perpusda Sumenep. Tapi saya yakin, kalau Pemda Sumenep memang peduli terhadap upaya meningkatkan kecerdasan generasi muda Sumenep, pasti akan disediakan dana dari APBD untuk buku-buku baru di Perpusda. Sekali-kali diceklah buku-buku di Perpusda. Anggaran dibelikan buku apa tidak,” ucapnya. (RAH)