SUMENEP, koranmadura.com– Semrawutnya penataan Pasar Anom Baru Sumenep mendapat sorotan dari berbagai pihak. Tak hanya dari pedagang, anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) setempat juga angkat bicara.
Bambang Prayogi, anggota Komisi II DPRD Sumenep, mengaku ikut perihatin terhadap kondisi Pasar Anom Baru yang hingga saat ini masih tidak ditata dengan baik oleh pemerintah setempat.
Menurut dia, sebagai jantung perekonomian masyarakat, Pasar Anom Baru harusnya dikelola dengan baik. Sehingga para pedagang yang ada di dalam dan para pembeli sama-sama merasa nyaman ketika beraktifitas di pasar tersebut.
Bambang melihat, belum tertibnya penataan Pasar Anom Baru hingga sekarang merupakan buah dari kurang tegasnya pengelola pasar. “Seharusnya, kalau memang tidak mampu mengelola, jujur saja,” kata politisi PDI Perjuangan itu bernada satire, Rabu, 5 April 2017.
Tak hanya pengelola, menurut Bambang Pemkab Sumenep juga harus tegas menyikapi persoalan ini. Misalnya, dengan melakukan regenerasi kepada pengelola pasar tradisional terbesar di daerah ini (UPT). “Atau kalau perlu, harus ada menejemen baru,” tambah dia.
Dikatakan, persoalan tersebut sudah sejak lama terjadi. Dia mengaku, selama ini pihaknya memang sudah banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait semrawutnya Pasar Anom Baru.
“Jadi kalau tetap semrawut seperti ini, alangkah baiknya ada regenerasi UPT Pasar. Karena kalau orang-orang baru biasanya memiliki ide-ide yang lebih segar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Saiful Bahri, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penataan Pasar Anom Baru. Salah satunya, dengan menertibkan pedagang yang berjualan di sepanjang trotoar pintu utama masuk pasar. (FATHOL ALIF/BETH)
