SUMENEP, koranmadura.com – Realisasi bantuan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) Desa Saor Saebus, Kecamatan/Pulau Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga bermasalah. Bahkan, di antara salah satu pekerjaan yang dibiayai DD dan ADD 2016 ditengarai fiktif.
“Renovasi Polindes dengan anggaran Rp16 juta diperkirakan fiktif,” kata salah satu tokoh pemuda Desa Saor Saebus, Abd Mahmud, Selasa, 25 April 2017.
Selain itu, pembangunan tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) ditengarai tidak sesuai dengan petunjuk teknis. Sesuai perencanaan pembangunan empat MCK yang dianggarkan sebesar Rp 20 juta, diduga hanya direalisasikan sebesar Rp150 juta. “Hanya tiga MCK yang dibangun, satu MCK belum berwujud. Anggaran per satu MCK dianggarkan Rp 50 juta,” jelasnya.
Bahkan bantuan untuk Kelompok Tani sebesar Rp 41 juta disinyalir tidak direalisasikan hingga tahun ini. “Bahkan penambahan polindes dengan anggaran Rp31 juta masih menyisakan hutang berupa bahan material dan upah hutang pada tukang di Desa Saor Saebus,” jelasnya.
Oleh sebab itu, dirinya meminta instansi terkait segera mengevaluasi realisasi DD dan ADD di Desa Saor Saebus. Harapannya kedepan tidak lagi terjadi penyimpangan seperti yang terjadi pada 2016. “Pasti kami laporkan kepada penegak hukum, baik ke Polres maupun ke Kejaksaan,” gertaknya.
Sementara Kepala Desa Saor Saebus Moh Huni belum bisa dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya tidak aktif hingga berita ini ditulis. (JUNAIDI/RAH)