SUMENEP, koranmadura.com – Gagasan puncak awal kunjungan wisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah di depan mata. Namun, rencana baik yang digagas oleh pemerintah daerah itu belum mendapatkan dukungan penuh dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
“Saat ini masih berproses menuju sinkronisasi, nanti satu tujuan,” kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Senin, 3 April 2017.
Menurutnya, guna menyatukan hal itu Pemerintah Daerah menggelar rapat yang diikuti oleh SKPD terkait dan bagian internal kepemerintahan. Rapat itu dibingkai Forum General Duskusi (FGD) yang diletakan di lantai dua Kantor Bupati Sumenep.
“Ini sudah mulai disatukan, tadi Pak Yayak (Kepala Bappeda) telah memberikan form untuk menyusun semua program di masing-masing SKPD,” jelasnya.
Sebagai tempat wisata unggulan, Pemerintah Daerah mempromosikan Gili Labak dan Giliyang sebagai tempat wisata bahari unggulan. Sementara tempat wisata lain akan ikut serta dilakukan promosi kedepan.
Upaya tersebut tidak bisa terujut apabila tidak didukung oleh SKPD. Karena SKPD merupakan lokomotif dari rencana tersebut, salah satunya dalam pemberian izin kepada pelaku usaha atau investor.
Kendati demikian, untuk menyukseskan itu, kata Fauzi, membutuhkan waktu yang tidak sedikit, diperkirakan hingga membutuhkan waktu selama tiga tahun. “Kalau rencana dari Pak Sofi (Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga) memang membutuhkan tiga tahun, seperti di Banyuwangi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, dirinya selaku pemangku kebijakan ke dua di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep meminta semua elemen ikut mendukung rencana Visit Yers 2018 sebagai awal kunjungan wisata terbesar yang digagas Pemerintah Daerah.
“Kalau hanya SKPD tanpa didukung oleh pihal swasta dan media rencana ini sulit untuk tercapai. Artinya memang membutuhkan dukungan semua elemen,” tegasnya. (JUNAIDI/RAH)
