SUMENEP, koranmadura.com – Hari ini, sebanyak 40 SMK negeri dan swasta di lingkungan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melaksanakan ujian nasional berbasi komputer (UNBK). Meskipun masih ada beberapa sekolah yang melaksanakannya menggunakan laptop.
Salah satunya seperti di SMKN I Sumenep. Selain menggunakan komputer, di sekolah ini para peserta UNBK juga menggunakan laptop. Menurut pengakuan salah seorang siswa, hal itu dirasa kurang nyaman.
Xena Aulia Shavira, salah seorang peserta UNBK, mengungkapkan dirinya kurang merasa nyaman mengerjakan soal ujian menggunakan laptop.
“Kalau pakai laptop kurang nyaman bagi saya. Soalnya di sekolah lain, kan pakai komputer. Kalau pakai laptop jaringannya sering macet-macet,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN I Sumenep, Ishak mengatakan secara umum pelaksanaan UNBK hari pertama tahun ini berjalan dengan lancar. “Ini bukan yang pertama kali, tapi sudah kedua kalinya,” ujar dia.
Dia mengakui tahun ini pihaknya belum mampu menyediakan komputer sesuai dengan jumlah peserta UNBK di SMKN I Sumenep yang mencapai 380 tahun ini. Sehingga harus menggunakan laptop untuk menutupi kekurangannya.
Dia katakan jumlah komputer yang digunakan untuk UNBK di SMKN I Sumenep tahun ini ialah 120 unit. Sedangkan jumlah laptop yang digunakan sebanyak 70 buah. Sebagian besar memang milik sekolah, sebagian kecilnya milik siswa. Pelaksanaan UNBK di sekolah ini dibagi menjadi dua sesi.
Menurut Ishak, sesi pertama dari pukul 07.30 sampai 09.30 wib. Sedangkan sesi kedua, dari pukul 10.30 sampai 12.30 WIB. “Terus terang, kenapa harus dua sesi, sekolah masih belum mampu menyediakan 380 komputer. Oleh karena itu, kami bagi jadi dua sesi. Tapi alhamdulillah, tahun ini hanya dua sesi. Kalau tahun kemarin sampai tiga sesi,” ujar dia. (FATHOL ALIF/RAH)
