BANGKALAN, koranmadura.com – Kecelakaan terjadi di akses jalan menuju Jembatan Suramadu, Jumat, 19 Mei 2017. Seorang pengendara sepeda motor bernama Fauzi, warga Bancaran, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tewas dengan luka parah di bagian kepala.
Saat koranmadura.com tiba di lokasi kecelakaan, TKP sudah bersih. Jenasah Fauzi telah diangkut. Ada dua petugas Polantas mengatur lalu lintas. Banyak pengendara roda dua berhenti untuk mencari tahu apa yang terjadi. Di tengah jalan ada ceceran darah segar ditutupi dedaunan dan sesekali dilindas kendaraan yang lewat.
Belum ada keterangan resmi polisi soal kronologi kecelakaan itu. Namun, menurut cerita Sidik, 50 tahun, warga sekitar, saat kecelakaan terjadi, Fauzi tidak sendiri. Ia berboncengan dengan Aan. Dia selamat dari kecelakaan itu. Hanya mengalami luka ringan.
“Kayaknya mereka mau nyalip bus, tapi malah tersenggol. Sepeda terpental, Fauzi diseruduk truk. Aan selamat terlempar ke pinggir jalan,” kata Sidik.
Saat kecelakaan terjadi, ia berada tak jauh dari TKP sedang menyabit rumput. Sidik juga jadi orang pertama yang menolong Aan sebelum polisi datang.
https://www.koranmadura.com/2017/05/19/ditabrak-dump-truck-warga-bangkalan-ini-tewas-seketika/
Akses jalan tempat kecelakaan terjadi masuk wilayah Dusun Mangger, Desa Masaran. Jalan itu dikenal angker. Sejak Suramadu berdiri, kecelakaan paling sering terjadi di jalan itu. “Yang angker itu dari tikungan putar balik pertama hingga jalan menanjak sebelum pos polisi Labang,” ujar Sidik.
Selama mencari pakan di sekitar lokasi, Sidik mengaku lebih dari empat kali menyaksikan kecelakaan itu. Sebagian besar meninggal. “Pernah ada mobil masuk parit. Waktu ditolong supirnya bilang lihat ada orang berdoa ramai-ramai di tengah jalan,” kata dia lagi.
Sebelum Suramadu dibangun, Dusun Mangger memang dikenal sebagai dusun yang istimewa di Bangkalan karena memiliki 41 makam bujuk atau makam yang dikeramatkan. Julukan Bujuk biasanya diberikan kepada orang biasa namun amaliyah ibadahnya di atas rata-rata.
Nama Mangger sendiri diambil keberadaan sebuah batang kayu besar. Konon kayu itu tempat Pangeran Jokotole mengikat perahunya. Dalam Bahasa Madura mengikat disebut Mangger. Hingga kini kayu itu masih ada. Posisinya tertimbun dalam tanah. Sidik menunjuk satu petak sawah kosong tak jauh dari lokasi kecelakaan sebagai tempat kayu itu berada.
Bila kemarau panjang datang, warga Dusun Mangger menggali tanah sampai menemukan kayu itu. Setelah ditemukan mereka mengadakan rokat atau doa bersama memohon hujan kepada yang maha kuasa. Dalam rokat, warga juga membawa tumpeng lengkap untuk kemudian dimakan bersama. (ALMUSTAFA/RAH)