BANGKALAN, koranmadura.com – Seorang penambang tewas dan satu lainnya kritis akibat tertimpa bongkahan batu besar di lokasi tambang batu urukan Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa, 23 Mei 2017.
Penambang tewas bernama Werrih, 33 tahun. Sedangkan korban kritis bernama Rahmad, 50 tahun. Keduanya warga Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang. Werrih tewas dilokasi akibat kepalanya dijatuhi batu. Sedangkan Rahmad juga tertimpa batu namun kondisinya tak separah Werrih. Rahmad langsung dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan.
Kepala Subag Humas, Polres Bangkalan AKP Bidarudin menuturkan kedua korban telah lama bekerja sebagai penambang batu urukan. Peralatan yang digunakan seadanya dan mereka tak dilengkapi alat keselamatan yang memadai.
Sesaat sebelum musibah terjadi, Werrih dan Rahmad memanjat tebing setinggi 50 meter untuk menambang batu. Karena ada satu bongkahan terlalu besar, mereka menggunakan alat dongkrak mobil untuk menggeser batu tersebut.
Celakanya, dongkrak tersebut tidak hanya membuat batu bergeser, tapi juga memicu longsor kecil. Werrih pun terjatuh dan salah satu bongkahan tepat mengenai kepalanya. Ia pun tewas.
Sedangkan Rahmad selamat. Ia tak langsung jatuh karena mengikat tubuhnya dengan tali pengamanan. Saat tengah bergelantungan di tebing itu, beberapa bongkahan juga menimpanya hingga kritis.
“Polisi masih melakukan olah TKP, untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan,” ungkap Bidarudin. (ALMUSTAFA/RAH)