JAKARTA,koranmadura.com – Polisi meringkus AI alias Denny (41) lantaran menyetubuhi dan mencabuli anaknya DAE (17) dan keponakannya DAL (10).
Denny melakukan aksi bejatnya sejak anaknya berusia 2 tahun dan keponakannya berusia 7 tahun.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan, Denny bahkan merekam aksi bejatnya dan membagikan video tersebut ke media sosial miliknya.
Bahkan, dia melakukan live di Skype saat menyetubuhi anak dan keponakannya.
“Tersangka membuat foto dan video saat melakukan persetubuhan dengan anak dan keponakannya. Dia juga mengirimkan foto dan video itu ke group Skype, Whatsapp dan Telegram,” ujar Wahyu di Mapolda Metro Jaya, Rabu (24/5/2017).
Wahyu menambahkan, Denny tergabung dalam grup internasional pecinta seks anak-anak atau paedofil. Adapun member dari grup tersebut para paedofil dari negara lainnya seperti, Meksiko, Kosta Rika dan Yaman.
“Tersangka ini menyodomi anak dan keponakannya. Bahkan keponakannya itu anak berkebutuhan khusus,” ucap dia.
Wahyu menjelaskan, pengungkapan kasus ini dilakukan setelah penyidik Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan patroli siber. Setelah itu, tim berkordinasi dengan US ICE Homeland Security.
Akhirya, tim berangkat ke kawasan Kembang Janggut, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur untuk melakukan penangkapan terhadap Denny pada 6 Mei 2017 lalu. Ternyata, Denny merupakan asisten manager di sebuah perusahaan di kawasan tersebut.
Akibat ulahnya, Denny dijerat Pasal 4 ayat 1 Juncto Pasal 29 dan Pasal 6 Juncto Pasal 32 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 27 ayat 1 Juncto Pasal 45 ayat 1 Juncto Pasal 52 ayat 1 UU RI No 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 76 D Juncto Pasal 81 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman huluman maksimal 15 tahun penjara. (KOMPAS.com)