SAMPANG, koranmadura.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas II B Sampang memasang sebanyak 14 Closed Circuit Television (CCTV). Hal itu guna memudahkan petugas keamanan dalam memantau aktivitas warga binaan yang berstatus narapidana maupun tahanan, saat siang dan malam hari.
Pemasangan CCTV itu dianggap penting oleh Kepala Rutan Sampang, Gatot Tri Rahardjo guna memaksimalkan pengawasan terhadap penghuni Rutan dengan total keselurahan berjumlah 183 orang. Hal itu, kata Gatot, tidak sebanding dengan jumlah pegawai Rutan yang hanya 35 petugas.
“Karena jumlah pegawai yang kurang sehingga kita melakukan pemasangan CCTV di 14 titik di sekeliling Rutan. Paling tidak bisa membantu petugas dengan jumlah petugas yang sedikit. (Petugas Rutan) hanya 35 orang dengan saya, memang kurang,” ujar Gatot sembari tersenyum.
Ada beberapa faktor yang jadi penyebab kaburnya warga binaan dari tahanan, salah satunya, kata Gatot, disebabkan warga binaan merasa tidak nyaman dan merasakan tekanan dari petugas Rutan sehingga nekad memilih kabur.
“Kaburnya mereka karena adanya tekanan tentunya, ada tekanan yang bersifat bisa saja karena finansial. Karena itu kita sudah bertekad bersih-bersih pungli. Jadi (sekarang) tidak lagi ada istilah petugas nakal, karena semuanya sama-sama berkomitmen seperti itu,” kata Gatot.
Dirinya berharap, petugas yang bekerja secara profesional bisa memberikan rasa nyaman bagi napi dalam menjalani masa pidananya. Sementara dalam kurun waktu 2015 hingga 2016 lalu, ada 5 kali kejadian napi kabur dari Rutan Sampang. Mereka melarikan diri dengan berbagai cara, seperti melompati pagar Rutan.(NWW/MK)