PAMEKASAN, koranmadura.com – Saat ini santer kabar pungutan liar (pungli) pada 100 lebih pegawai tidak tetap (PTT) di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang baru diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) beberapa lalu.
Masing-masing orang dipungut sebesar Rp 1 juta. Pelakunya oknum Dinkes Pamekasan. Pungutan itu dilakukan dengan alasan untuk hadiah kepada Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, karena telah mengangkat para PTT sebagai PNS.
Hal itu diungkapkan orang tua salah seorang PTT yang tidak mau disebutkan namanya. Anaknya, sudah empat tahun sebagai PTTdi salah satu desa di Kecamatan Larangan, Pamekasan. Dia baru diangkat sebagai PNS.
“SK dinasnya saja masih belum turun. Sekarang ada oknum Dinas Kesehatan, yang meminta uang Rp 1 juta. Katanya untuk diberikan kepada bupati sebagai hadiah karena diangkat jadi PNS,” kata pria ini.
Dia mengaku masih belum memenuhi perimataaan oknum tersebut karena masih akan mengklarifikasi permintaan uang tersebut ke Dinkes. “Dalam hitungan saya, kalau 1 orang dimintai Rp 1 juta dengan jumlah PTT kesehatan 100 orang yang bayar, maka akan terkumpul Rp 100 juta,” ungkapnya.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Dinkes Pamekasan, Ismail Bey membantah adanya permintaan uang kepada para PTT yang baru diangkat sebagai PNS itu. Apalagi hal semacam itu melanggar hukum.
“Siapa yang berani minta itu. Tidak benar kalau ada permintaan uang. Mereka (PTT) sudah diangkat jadi PNS buat apa kasih-kasih uang semacam itu. Kami tegaskan, kalau ada orang yang minta uang, tidak perlu dikasih,” kata Ismail Bey. (ALI SYAHRONI/RAH)