BANGKALAN, koranmadura.com –Setelah lama vakum, geliat NU dan organisasi sayapnya, di wilayah Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kembali terasa. Dibuktikan dengan adanya pelantikan semua pengurus Banom NU Kabupaten Bangkalan, Senin, 1 Mei 2017.
Pelantikan ini, menurut Ketua Muslimat NU Bangkalan, Mutmainah Aschal, cukup bersejarah, sebab untuk pertama kalinya, semua pengurus Banom NU Kabupaten Bangkalan, dilantik serentak. Masing-masing pengurus IPNU, IPPNU, GP Ansor, Fatayat, dan Muslimat NU wilayah Modung III.
Pengukuhan dipusatkan di halaman Madrasah Miftahul Ulum, Dusun Sumber Pandan, Desa Alaskokon, Kecamatan Modung. Mutmainah Aschal meyakini pelantikan Banom NU secara serentak itu belum pernah terjadi di daerah mana pun.
Menurut Ketua Fatayat NU Bangkalan, Nadifatul Qudsiyah, pelantikan sempat molor dua tahun karena ada perubahan kebijakan pengurus Fatayat pusat. “Dulu kewenangan melantik diserahkan ke pengurus cabang, tapi berubah lagi jadi ranahnya pengurus wilayah.Dan berubah lagi, soal pelantikan diserahkan ke pengurus cabang,” kata dia.
Meski molor, lanjut dia, selama dua tahun itu program di Fatayat Modung III tetap berjalan.
Sementara Ketua GP Ansor Bangkalan, KH Hasani Zubair meminta kekompakan banom tidak sebatas acara pelantikan. Usai dilantik pun, semua pengurus banom di semua kecamatan tetap eksis.
Harapan serupa juga diungkapkan Ketua MWC NU Modung, KH Mohtar Ahmad. Baginya, pelantikan bersama itu merupakan bukti bahwa NU tetap eksis memberdayakan masyarakat.
“Belakangan ini kita diserang. NU difitnah.Tapi hari ini membuktikan NU belum mati. NU tetap tegak,” ungkap dia.
Sedangkan Wakil Bupati Bangkalan, Mondir Rofi’i yang menghadiri acara bersejarah itu meminta agar kantor NU dan Banom diaktifkan lagi. “Kalau tidak diaktifkan, khawatir berganti warna catnya. Bahkan kantor NU Bangkalan, tidak hanya catnya yang ganti, tapi plangnya juga ganti,” kelakarnya, disambut tawa hadirin. (ALMUSTAFA/RAH)