PAMEKASAN, koranmadura.com – Bupati Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Achmad Syafii menyatakan selama ini telah banyak menolak usulan mutasi guru dari wilayah utara ke bagian selatan.
Alasannya, dia sedang berupaya melakukan pemerataan pendidikan di segala sektor. Baik dari segi pelayanan pendidikan dan kualitas pendidikan. Di kabupaten yang ia pimpin dalam 4 tahun terakhir.
Baginya, untuk mewujudkan pemeratan pembangunan yang berkeadilan, telah menetapkan peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan sebagai tolak ukur pemerataan pembangunan di kabupaten itu.
“untuk mewujudkan itu, kami melarang guru yang ditempatkan di utara (pedesaan) untuk pindah atau mutasi ke arah selatan kota, terkecuali ada alasan mendasar dan sifatnya harus dilakukan. Misalnya karena sakit dan alasan lainnya yang sifatnya darurat,” kata Bupati Syafii.
Bupati yang setahun lagi akan mengakhiri masa jabatannya itu yakin di Sampang pemerataan pembangunan infrastruktur, pemerataan pembangunan akan tercapai.
Lanjut Bupati Achmad Syafii, jika hal itu dibiarkan, tidak menutup kemungkinan pemerataan pembangunan yang berkeadilan akan sulit tercapai. Meskipun pembangunan infrastruktur dan ekonomi telah dilakukan hingga di pelosok pedesaan.
“Karena memang banyak guru-guru di Pamekasan ini berasal dari Selatan kalau ini terus dibiarkan (pindah ke Selatan) maka di utara nantinya akan kekurangan (tidak ada) guru,” ungkapnya. (ALI SYAHRONI/RAH)