BANGKALAN, koranmaadura.com – Namimah, 28 tahun, benar-benar apes. Dia apes karena biasanya antara begal dan korbannya tidak saling kenal. Tapi Namimah malah dibegal oleh Samsul Aripin, pacarnya sendiri. Tak hanya sepeda motornya dirampas, cincinya juga diambil, bahkan kepalanya sempat dipukul dan pelipisnya lebam karena melawan.
Dua pekan diburu, Unit Reskrim Kepolisian Sektor Blega, Polres Bangkalan, berhasil menangkap Samsul Aripin di Jalan Ambeng-ambeng, Waru, Sidoarjo, Senin, 29 Mei 2017. Arip langsung dibawa ke Mapolsek Blega untuk diperiksa.
Kisah cinta bermotif begal ini terjadi pada 13 Mei 2017 lalu. Hari itu, Namimah, gadis kelahiran Kabupaten Sampang, namun telah lama menetap di Sidoarjo bekerja sebagai penjaga toko, diajak jalan-jalan oleh Samsul Aripin, lelaki yang baru beberapa bulan dipacarinya, mengunjungi keluarga Arip di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan.
Berboncengan sepeda motor matic Beat warna putih milik Namimah, mereka tak sendiri. Arip mengajak pula temannya, si teman naik sepeda motor Jupiter. Karena cinta, Namimah tak curiga bahwa si pacar punya rencana jahat terhadapnya.
Sampai di Sukolilo, Arip tak berhenti ke rumah saudaranya, seperti rencana awal. Ia terus melanjukan sepeda motor hingga ke Kecamatan Modung dan Blega. Alasannya, “Mau pinjam uang ke saudaranya di Blega,” kata Arip pada Namimah, seperti ditirukan Kepala Polsek Blega, AKP Hartanta.
Berbekal ucapan ‘ntar lagi nyampe’, Namimah pasrah mengikuti kemauan sang pacar. Sesampainya di kawasan Gunung Gigir- satu kawasan sepi, kanan kiri jalan penuh hutan jati- Arip menghentikan sepeda motor dan menurunkan Namimah. Dibantu temannya, Arip melakban mulut sang kekasih, mengikat tanganya dengan jaket dan membuangnya ke dalam semak. Arip kemudian kabur. “Korban sempat dipukul karena melawan, pelipisnya lebam,” ujar Hartanta.
Dengan sisa kekuatan, Namimah berhasil keluar kemudian berjalan linglung tak tau arah. Beruntung, akhirnya Namimah bertemu warga yang kemudian menolongnya dan membantunya lapor ke polisi. Setelah mendapag laporan, polisi langsung berupaya melakukan pengejaran. Di pinggir jalan, tak jauh dari tempat Namimah dibuang, polisi menemukan sepeda motor Jupiter warna merah hitam roboh dan roda bagian depannya bengkok.
Kepada polisi, Namimah mengenali sepeda itu adalah milik teman Arip. Diduga sepeda itu mengalami kecelakaan saat berupaya kabur usai membegal Namimah. Karena roda depannya bengkok, pemiliknya memilih meninggal begitu saja sepeda motornya di pinggir jalan.
“Setelah kejadian itu, kita selidiki kasus ini dan berhasil menangkap pelaku di Sidoarjo,” ungkap Hartanta.
Kepada penyidik, kata Hartanta, Arip mengatakan sepeda motor Namimah telah dijual oleh temannya bernama Uwa, warga Paterraman, Kecamatan Modung kepada seorang penadah bernama Dayat, warga Pasuruan. Motor beat itu laku Rp 3 juta dan Arip mendapat bagian separuhnya. Sedangkan dari penjualan cincin Arip diberi bagian Rp 350 ribu oleh Uwa. “Uwa kini buron, sudah kami jadikan DPO,” kata Hartanta. ALMUSTAFA