SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah dermaga menuju destinasi wisata di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, perlu perbaikan. Saat ini kondisi dermaga belum memadai. Jadi menyulitkan wisatawan. Utamanya wisatawan mancanegara saat berkunjung di Sumenep.
”Disadari atau tidak, dermaga di Sumenep belum representatif dan perlu perbaikan,” kata Jubriyanto, Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Rabu, 17 Mei 2017.
Senada dikatakan oleh H Masdawi. Menurutnya, kualitas infrastruktur menjadi salah satu kunci utama jika pengelolaan destinasi wisata ingin sukses. Selain itu, penataan dan promosi wisata. Keduanya cukup menentukan kesuksesan destinasi wisata.
”Bagaimana bisa wisatawan tertarik kalau dermaganya tidak memadai. Padahal itu kunci utama bagi wisman,” kata dia.
Menurut mantan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) itu, wisman saat berkunjung membawa kapal pesiar, paling tidak kapal kayu berukuran besar. ”Kalau dermaganya tidak memadai, mereka akan turun di mana. Tentunya mereka tidak mau berlabuh di tengah air laut seperti wisatawan lokal,” ungkap pria yang saat ini menjadi Anggota DPRD Sumenep itu.
Sementara Kepala Disparbudpora Sumenep Sufiyanto tidak menampik dikatakan dermaga di sejumlah destinasi wisata saat ini belum memadai. Bahkan, menurutnya, saat 130 wisata berkunjung di Sumenep, Selasa, 16 Mei 2017, tidak bersandar di dermaga.
Mereka berlabuh di perairan dekat pelabuhan Tanjung Kecamatan Saronggi. Mereka menggunakan speed boat atau perahu karet menuju dermaga. ”Itu sudah siap, kapal pesiar sudah siap dengan perahu karet. Setiap perahu karet mampu membawa 10 orang,” katanya.
Lebih jauh kata mantan Kabag Humas dan Protokol Setkab Sumenep itu, kedepan akan terus dilakukan pembenahan, termasuk dermaga menuju tempat destinasi wisata. Pada 2018 telah diprogramkan untuk perbaikan dan pembangunan demaga di lima titik. Di antaranya dermaga di Pelabuhan Tanjung, Gili Labak, Gili Iyang Dungkek, dan dermaga di Desa Kombang, Kecamatan Talango.
Rencana tersebut saat ini telah dirumuskan bersama semua satuan organisasi perangkat daerah (SOPD). Berdasarkan hasil pembahasan, di Sumenep terdapat 30 OPD. ”Untuk pelabuhan Kalianget sudah tidak ada masalah,” tandasnya. (JUNAIDI/RAH)