Pada tanggal 1 Mei ini, yang diperingati sebagai Hari Buruh selayaknya makin mengarahkan cara pandang semua pihak pada persoalan buruh secara integral. Bahwa persoalan buruh Indonesia menyangkut banyak aspek termasuk pengaruh perkembangan ekonomi dunia.
Di sinilah selain kewajiban pemerintah memperhatikan dan melindungi buruh kesadaran dan pemahaman persoalan fluktuasi ekonomi dunia perlu pula dipahami semua lapisan masyarakat terutama para buruh sendiri. Semangat dan kesadaran proporsionalitas menjadi penting sehingga semua pihak mendapatkan “kebahagiaan” dalam proses kerja. Perusahaan dan para pemilik dapat tenang menanamkan investasi, para buruh dan keluarganya hidup sejahtera. Demikian pula pemerintah dapat meningkatkan pendapatan nasional sehingga dapat lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Sudah tentu di moment hari buruh ini yang layak mendapat perhatian pertama adalah kesejahteraan buruh, terpenuhinya hak-hak buruh secara adil. Para buruh harus mendapat perlindungan dalam segala hal termasuk terpenuhi kebutuhan hidup sejahtera.
Kondisi kerja kondusif ini penting agar buruh dapat bekerja tenang tanpa kekhawatiran sehingga output produktivitas meningkat. Tak ada pikiran lain bagi buruh selain bekerja dan bekerja bila suasana kerja sepenuhnya memberikan harapan, terpenuhinya kebutuhan hidup buruh dan keluarganya.
Secara internal dari dalam diri buruh sendiri, suasana kerja yang kondusif itu harus pula mampu menumbuhkan etos dan semangat kerja yang lebih baik. Tumbuh kegairahan yang bertitik tolak dari kesadaran tanggungjawab bekerja demi kepentingan kebesaran perusahaan sehingga makin menjamin kesejahteraan buruh.
Etos dan semangat kerja ini perlu mendapat perhatian bersama karena akan berdampak global pada minat dan keseriusan investor. Para investor yang akan menanamkan investasinya di negeri ini sudah pasti memperhitungkan pula kondisi budaya buruh. Apakah buruh di negeri ini bisa menjamin produktivitas kerja, etosnya tinggi dan lainnya.
Kita bisa mempelajari lebih cermat mengapa banyak negara lebih bergairah berinvestasi Cina. Di luar persoalan birokrasi yang lebih efisien pertimbangan etos buruh menempati pertimbangan penting. Para investor melihat etos kerja di sana sangat luar biasa sehingga perusahaan memberikan upah lebih besar tanpa keraguan karena tercapai keseimbangan antara pengeluaran dan produktivitas.
Benar pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla di momen Hari Buruh sekarang ini yang mengingatkan agar buruh lebih bersemangat bekerja. Tantangannya bukan hanya menyangkut kebutuhan produktivitas perusahaan tetapi sebagai bentuk kompetisi luas dengan buruh di negara-negara lain. Bagaimanapun investor akan mempertimbangkan sangat cermat serta akan memilih berinvestasi di negara yang semangat kerja buruhnya benar-benar mengesankan.
Jangan lupa, sejak tahun 2016 Indonesia sudah memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) yang makin menegaskan kompetisi di kawasan Asia. Sebentar lagi, pada tahun 2020 kita akan memasuki era APEC yang makin memperluas persaingan ketat antar buruh di berbagai negara.
Pemerintah sebagaimana ditegaskan Presiden Jokowi perlu terus berusaha menciptakan iklim investasi yang kompetitif sehingga makin banyak investor masuk ke negeri ini. Birokrasi berbelit-belit seharusnya tidak lagi muncul dalam proses investasi sehingga tidak lagi terjadi high cost yang menyurutkan minat para investor.
Ketenangan kerja para buruh yang terwujud konsistensi perusahaan memenuhi hak-hak buruh, kondisi kondusif jalannya perusahaan, pasar yang kompetitif, daya beli masyarakat yang meningkat menjadi tanggungjawab besar pemerintah dan partisipasi aktif dukungan masyarakat. Semua pihak selayaknya saling memberikan dukungan demi terwujudnya hak-hak dan kewajiban siapapun secara adil.
Kita memahami tuntutan hak-hak buruh bila perusahaan mengabaikan serta melanggar ketentuan pemerintah. Demikian pula kita harus mendorong pemerintah bertindak tegas bila ada perusahaan yang mengabaikan hak-hak buruh. Namun demikian, kita perlu juga mengingatkan para buruh agar memperlihatkan kesungguhan kerja, meningkatkan semangat kerja dan tanggungjawab kerja yang bukan hanya terkait perusahaan tempat bekerja tetapi juga menyangkut persaingan kualitas kerja antar buruh di berbagai negara.
Selamat hari buruh. Selamat bekerja. Sejahteralah para buruh demi terwujudnya Indonesia Hebat.