SUMENEP, koranmadura.com – Fasilitas umum di Museum Keraton Sumenep, Madura, Jawa Timur, belum memadai. Misalnya ketersediaan kamar mandi dan fasilitas parkir. Kondisi tersebut disanyangkan oleh Jubriyanto.
Menurut Anggota Komisi IV DPRD Sumenep ini, mestinya fasilitas umum dibangun untuk kebutuhan wisatawan agar betah. Apalagi setidaknya ada tujuh situs di Museum Keraton telah ditetapkan sebagai cagar budaya.
”Ini kan membuat pengunjung merasa tidak aman saat berkunjung di Museum. Coba ada tempat parkir kan mereka pasti aman,” katanya, Selasa, 15 Mei 2017.
Akibat tidak adanya tempat parkir sejumlah kedaraan milik wisatawan terpaksa diparkir di sembarang tempat, termasuk di depan Labang Misem dan di sepanjang jalan Dr Soetomo. Kondisi tersebut mengganggu aktivitas laju kendaraan yang lalu lalang setiap hari.
“Mestinya pemerintah daerah menyediakan lahan parkir khusus pengunjung karena itu dikelola oleh Pemerintah,” jelasnya.
Salah seorang pengunjung,Ahmadi Muni merasa tidak nyaman saat berkunjung di Museum Keraton. ”Kalau masuk dalam keraton masih was-was. Takut kendaraan kami apa-apa,” katanya.
Dia mengaku, sepanjang berkunjung ke tempat wisata di sejumlah daerah, bisa dipastikan selalu ada tempat parkir pengunjung. Salah satunya, wisata Candi Borobudur.
“Kalau di Malang semua tempat wisata yang dikelola pemerintah pasti ada tempat parkirnya. Seperti Museum Brawijawa, dan juga meseum Bungkarno di Blitar,” terangnya.
Tidak hanya itu, diberbagai kota besar seperti Yokyakarta, Probolinggo, dan lainnya dipastikan ada tempat parkir. Bahkan, tempat parkir didesain modern, seperti tempat parkir indoor.
“Sepanjang saya mengunjungi tempat bersejarah, hanya di Sumenep yang tidak ada (tempat parkirnya, red), seperti Asta Tinggi dan Meseum Keraton,” kritiknya.
Bagi wisatawan tempat parkir termasuk salah satu kebutuhan urgen karena menyangkut keamanan dan kenyamanan mereka saat berkunjung.”Saya lihat pemerintah utamanya Disbudparpora terkesan setengah hati membangun tempat wisata. Banyak potensi wisata di Sumenep yang terbengkalai,” tegasnya.
Kepala Disparbudpora Sumenep, Sufiyanto membenarkan fasilitas umum belum memadai. Salah satunya belum ada tempat parkir bagi wisatawan. Saat ini pihak Disparbudpora telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.
Menurutnya, pembangunan parkir di area museum tidak menjadi prioritas karena Pemerintah Daerah setempat telah membangun res areadi terminal lama, yang saat ini sedang berlangsung.
”Bisa saja nanti tempat parkir tidak butuh, karena semua transportasi termasuk milik wisatawan akan parkir di res area. Semua kendaraan pariwisata, kami sudah siapkan nanti. Inya Allah 2018 sudah mulai dioperasikan,” ungkapnya. (JUNAIDI/RAH)