SAMPANG, koranmadura.com – Usai didemo oleh sejumlah pendukung dua bacakades Omben, Bahruddin dan Moh Romli, kini giliran pendukung bacakades Ahmad Rifa’i Aziz menggelar demonstrasi di Kantor Kecamatan Omben, Jumat, 12 Mei 2017, pukul 15.45 wib. Mereka mendesak pemerintah agar menunda tahapan pilkades Omben.
“Mundur! Mundur! Mundur! Mundur! Kami tidak terima kalau pilkades ini dilanjutkan,” teriak ratusan warga di depan kantor Kecamatan Omben.
Untuk mengamankan keadaan yang memanas, puluhan TNI dan Polri diterjunkan ke lokasi. Akan tetapi, massa terus melakukan aksinya, tak mau terganggu oleh pasukan keamanan. Bahkan massa melakukan penghadangan atas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat yang hendak masuk ke kantor kecamatan tersebut.
https://www.koranmadura.com/2017/05/12/proses-pilkades-di-desa-omben-memanas/
Ketua BPD Omben, H. Muhammad Mausul mengatakan pihaknya sudah menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Bahkan pihaknya mengaku sudah mengedarkan undangan ke kantor kecamatan dan kepada bacakades untuk pengadaan DPS ke DPT. Namun upayanya gagal, sebab hingga pukul 16.00 wib, tidak ada seorang pun yang hadir.
“Undangannya pukul 13.00 wib. Hingga kami datangi ke kantor kecamatan sekitar pukul 16.00. Tapi di kecamatan ada demo dengan jumlah yang banyak dan kami sempat dihadang dan disuruh balik,” ucapnya.
Mausul meneruskan, aksi di kantor Kecamatan Omben ada dua kubu, yakni pro dan kontra terhadap kelanjutan tahapan pilkades. “Kami sangka ada pengamanan penuh. Jadi pulangnya kalang kabut karena kaget,” imbuhnya.
Mengenai informasi ada pengambilan wewenang P2KD, menurut dia, tidak benar, sebab yang membentuk dan membubarkan P2KD adalah BPD. Hingga sejauh ini belum ada surat pemecatan. Namun, jika informasi itu benar, maka langkah tersebut tidak prosedural. “Jelas itu tidak prosedural, karena yang berhak mengangkat dan membubarkan P2KD adalah kami,” tegasnya.
Dia berharap pemerintah memikirkan persoalan di bawah. Di bawah sangat tidak kondusif. Kelompok pro dan kontra tentang pelaksanaan tahapan pilkades, cukup mengkhawatirkan. Penyebabnya hanya hal sepele, yakni ada salah satu bacakes yang meninggal dunia, yaitu Ahmad Rifa’i Aziz.
“Kami diangkat rakyat. Satu sisi harus menyelsaikan tugas. Sisi lain kami harus mengikuti permintaannya rakyat. Jadinya repot,” keluhnya.
Massa bertahan di Kantor Kecamatan Omber beberapa lamanya dan baru membubarkan diri sekitar pukul 17.09 wib. Sedangkan Tim Pilkades Kabupaten, masih melakukan rapat tertutup dengan Muspika di Kantor Kecamatan Omben hingga menjelang magrib. (MUHLIS/RAH)