PAMEKASAN, koranmadura.com – Pada saat bulan Ramadan tiba, para pengemis yang masuk kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, jumlahnya biasanya semakin bertambah. Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat memita Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mulau menekan jumlah pengemis yang ada di kota tersebut.
permintaan itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Moh. Sahur. Menurutnya, pengemis telah menjadi persoalan yang belum bisa tertangani. Terlebih lagi setiap bulan Ramadan tiba, jumlahnya lebih banyak dari hari-hari biasanya.
Dijelaskannya, keberadaan pengemis mengesankan Kota Pamekasan kumuh dan kerap menggangu ketertiban umum. Untuk itu, perlu langkah cepat dari pemkab agar sebelum masuk bulan Ramadan pengemis yang ada sudah mulai ditertibkan, agar menjadi pelajaran bagi pengemis musiman yang sering muncul hanya pada bulan Ramadan saja.
“Satu bulan lagi sudah bulan Ramadan. Jadi,Satpol PP mulai bertindak melakukan penertiban agar jumlah pengemis tidak bertambah banyak. Jangan menunggu bertambah banyak saat masuk bulan Ramadan baru ditertibkan,” kata Sahur.
Tidak hanya itu, politisi PPP ini juga meminta Dinas Sosial untuk melakukan pendataan pengemis yang berasal dari Pamekasan sendiri, sehingga bisa dilakukan pembinaan dan pemberdayaan agar meninggalkan kebiasaannya meminta belas kasihan orang lain untuk mendapatkan uang.
“Penanganan pengemis harus terencana baik rencana jangka pendek dengan pembinaan dan penertiban, kemudian jangka panjang dengan pemberdayaan masyrakat. Karena untuk mengubah perilaku pengemis harus secara bertahap,” ungkapnyam (ALI SYAHRONI/MK)