PAMEKASAN, koranmadura.com – Komisi II DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta Bupati Ach. Syafii mengkaji keberadaan PT. Aneka Usaha Mekkasen Makmur (AUMM) yang semakin lama kian terpuruk.
Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Apik. Menurutnya, berdasarkan hasil rapat dengan Direktur PT. AUMM diketahui, kini permodalannya sudah menipis sehingga tidak bisa menjalankan usaha.
Untuk itu, dijelaskannya, hasil keputusan bersama anggota Komisi II DPRD mengeluarkan rekomendasi yang meminta jajaran komisaris PT. AUMM untuk mengkaji keberadaan BUMD itu. Sehingga, PT. AUMM tidak mati suri seperti saat ini.
“Segera lakukan kajian, kalau memang masih bisa dikembangkan harus ada tambahan penanaman modal, biar bisa jalan. Tapi, kalau sudah tidak bisa, baiknya ditutup saja. Biar tidak menjadi beban bagi Pemkab,” kata Apik.
Sebab, lanjutnya, modal yang diberikan pada perusahaan milik daerah itu terus berkurang untuk biaya operasional kantor dan gaji karyawan, tanpa ada hasil yang diperoleh. Untuk itu, harus ada keputusan yang memberikan kepastian pada nasib PT. AUMM.
“Kalau seperti sekarang, kesannya Pemkab hanya mampu mendirikan tapi tak mampu mengembangkannya. Makanya, segera ada kebijakan tegas. Mau dilanjutkan atau ditutup, jangan abu-abu,” tegasnya. (ALI SYAHRONI/MK)