SUMENEP, koranmadura.com – Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur wilayah Sumenep, Madura, Asy’ari menyatakan hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) maupun berbasis kertas dan pensil (UNKP)jenjang SMA/sederajat, empat kabupaten di Madura berada di ranking terendah di Jawa Timur.
Di antara empat empat kabupaten di Madura, Sumenep menempati posisi tertinggi hasil UNBK dan UNKP tingkat SMA/sederajat itu. Kemudian secara berurut posisi di bawahnya ditempati oleh Pamekasan, Bangkalan, dan Sampang.
Menurut Asy’ari, pihaknya tidak terkejut dengan hasil UNBK itu, sebab hal tersebut berkaitan dengan indeks pembangunan masyarakat (IPM) di Madura yang memang masuk zona merah. Selain faktor IPM, kesiapan pelaksanaan UNBK juga menjadi faktor nilai UNBK, khususnya di Sumenep rendah. Apalagi di daerah ini juga ada dari wilayah kepulauan.
Asy’ari tidak menyebutkan berapa nilai rata-rata peserta UNBK/UNKP di Sumenep. Dia hanya memastikan seratus persen siswa di kabupaten paling timur Pulau Madura ini lulus ujian karena memang tidak menjadi penentu kelulusan.
“Kalau dari sisi kelulusan, di Sumenep 100 persen lulus. Cuma angkanya saja, kalau dikomparasikan dengan di Jawa, kita masih di bawah rata-rata di Jawa Timur,” tuturnya kepada wartawan, Rabu, 3 Mei 2017.
Selebihnya, dia berharap nilai UNBK kali ini menjadi pelecut semangat untuk terus berbenah ke depan. “Agar ke depan ada langkah-langkah konkret untuk melakukan perbaikan,” ujarnya. (FATHOL ALIF/RAH)