PAMEKASAN, koranmadura.com – Berdasarkan hasil evaluasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, dalam proses pelaksanaan pemilihan umum yang telah dilaksanakan sebelumnya, Madura tercatat sebagai wilayah paling rawan terjadi pelanggaran.
Hal iti disampaikan Ketua KPU Jawa Timur, Eko Sasmito, saat menghadiri launching Rumah Pintar Pemilu (RPP) Arek Lancor, di Pamekasan, Rabu 17 Mei 2017. Menurutnya, berdasarkan pengalaman pemilihan sebelumnya, akan dijadikan bahan untuk perbaikan proses demokrasi.
“Tentu kami terus melakukan perbaikan, agar proses pemilihan pilkada, pilgub, pileg, dan pilpres mendatang berjalan lancar. Tidak ada lagi daerah yang harus joblos ulang atau hitung ulang, karena ada pelanggaran,” kata Eko.
Dari hasil evaluasi itu akan dilakukan sejumlah antisipasi dengan meningkatkan sosialisasi tentang kepemiluan agar perjalanan pesta demokrasi berjalan baik tanpa ada pelanggaran-pelanggaran kasuistik di daerah.
“Pelanggaran yang terjadi adalah tanggung jawab bersama, bukan karena kesalahan penyelenggara atau masyarakat. Makanya, sangat penting meningkatkan pengatahuan kepemiluan,” ungkapnya. (ALI SHAHRONI/RAH)