Oleh: Dr. KH. A. Busyro Karirm, M.Si | Bupati Sumenep
Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Di dalamnya banyak keistimewaan. Kita akan sangat rugi jika tak memanfaatkan momentum ini untuk melakukan banyak kebaikan.
Saat puasa, rasa lapar dan haus memang tak dapat dipungkiri. Itu manusiawi. Namun, lapar dan haus tak boleh menghalangi kita untuk berbuat kebaikan. Apalagi sampai menjadi alasan untuk bermalas-malasan.
Saat berpuasa, kita tak bisa hanya mengisi waktu dengan tidur di kasur seharian atau duduk-duduk saja sambil memikirkan menu buka puasa. Itu hanya akan menjadikan waktu kita tak produktif.
Mungkin kita sering mendengar sebuah riwayat menyatakan, tidur orang berpuasa adalah ibadah. Namun riwayat tersebut tak bisa ditelan begitu saja. Jangan karena riwayat itu, kemudian kita merasa tak masalah meski seharian tidur.
Kita harus pahami riwayat itu sebagai motivasi. Maksudnya, jika tidur saja bermakna ibadah, apalagi bekerja mencari nafkah untuk keluarga, melayani masyarakat, membantu tetangga, atau membaca al Quran, misalnya. Tentu akan lebih bernilai ibadah.
Oleh karena itu, mari kita hormati bulan ini dengan perbuatan-perbuatan baik. Mari hiasi bulan ini dengan memperbanyak ibadah. Jangan biarkan Ramadan berlalu begitu saja, sebelum kita memetik hikmahnya. (*)